Editor
KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kulon Progo semakin meningkat. Beberapa rumah sakit mulai menambah jumlah tempat tidur untuk mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19.
Penambahan jumlah tempat tidur di rumah sakit Kulon Progo naik hampir 10 persen, dari yang tadinya 125 tempat tidur menjadi 132 buah.
Sementara itu, sejumlah rumah milik warga rusak tertimpa pohon yang roboh akibat angin kencang.
Berikut ini berita populer Yogyakarta secara lengkap:
Ilustrasi pasien Covid-19 varian Omicron. Studi awal menunjukkan tingkat rawat inap pasien yang terinfeksi varian Omicron lebih rendah dibandingkan pada mereka yang terinfeksi Covid varian Delta. Studi baru temukan lebih banyak pasien Omicron tanpa gejala.Pemerintah Kulon Progo saat ini telah menyiapkan dua RS plat merah, yakni RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang (NAS), untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19.
Selain itu, layanan Covid-19 juga akan ditangani beberapa RS swasta.
Untuk penambahan tempat tidur paling banyak diberikan untuk RSUD Wates, sehingga kini memiliki 70 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Lalu ada enam tempat tidur di antaranya berada dalam bangsal intensive care unit (ICU).
Baca berita selengkapnya: BOR Naik, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kulon Progo Tambah Kapasitas Tempat Tidur
Warga Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja, Banyumas bernama Supriono alias Ciblek (40) dilaporkan terjun dan hanyut di Sungai Logawa, Minggu (20/2/2022).Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap Supriono, yang diketahui meloncat dari jembatan ke Sungai Logawa, Minggu (20/2/2022).
“Ciri-ciri korban, tubuhnya kecil, rambutnya gundul, baju yang dipakai terakhir berwarna hitam abu dan memakai celana pendek hitam,” terang Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, I Nyoman Sidakarya melalui rilis tertulis, Minggu.
Sebelum loncat, Supriono dikabarkan dikejar oleh pengendara motor.
Baca berita selengkapnya: Loncat dari Jembatan, Seorang Pria di Banyumas Hilang di Sungai Logawa
Polisi Sektor Sentolo dan Brimob Polda DIY di Sentolo gotong royong dengan warga evakuasi pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang di Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (17/2/2022).Sejumlah pohon tumbang akibat diterjang angin kencang di Kulon Progo. Akibatnya, sejumlah rumah milik warga rusak. Untuk kerugian masih belum bisa dihitung.
“Belakangan ini banyak sekali peristiwa, termasuk pohon tumbang (mengakibatkan kerusakan). Masih ada kejadian kecil-kecil yang belum dilaporkan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi di ruang kerjanya, Jumat (18/2/2022).
Baca berita selengkapnya: 9 Rumah Rusak Tertimpa Pohon Roboh akibat Hujan dan Angin Kencang di Kulon Progo
EVAKUASI--Tim gabungan mengevakuasi jasad Slamet (58) seorang petani ditemukan tewas tenggelam di sebuah kolam ikan lele di Dusun Gendungan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Minggu (20/2/2022) pagi.Selama empat hari Slamet tak pulang ke rumah. Pihak keluarga pun syok setelah mengetahui Slamet ternyata tewas di kolam lele milik Sumi (40), salah satu tetangga korban.
Polisi menduga, korban terpeleset dan jatuh ke kolam itu. Keluarga juga menyebut korban mengidap gangguan kejiwaan.
"Hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah korban oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan," terang Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, dilansir dari TribunSolo.com, Minggu (20/2/).
Baca berita selengkapnya: Hilang 4 Hari, Pria di Wonogiri Ditemukan Tewas di Kolam Lele Milik Tetangganya
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti dalam kunjungannya di RS UNS Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/2/2022).Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), kepesertaan BPJS itu adalah wajib.
Aturan ini telah dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Hal itu terkait juga dengan ketentuan baru soal jual beli tanah yang diwajibkan melampirkan BPJS Kesehatan.
Baca berita selengkapnya: Kenapa BPJS Kesehatan Jadi Syarat Jual Beli Tanah? Ini Jawaban Dirut BPJS
(Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba, Rachmawati, Gloria Setyvani Putri )
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang