Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Longsor Rusak Dapur Rumah di Girimulyo Kulon Progo, 3 Orang Luka

Kompas.com, 14 Februari 2022, 15:05 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sebanyak tiga warga luka ringan akibat tanah longsor yang menerjang sebuah rumah di Pedukuhan Krikil, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Parjo (54), pemilik rumah, bersama dua adiknya luka ringan berupa lecet-lecet demi menghindari material tanah yang meluncur ke bawah.

Material tanah longsor merusak satu penampung air, bangunan dapur dan bangunan untuk memelihara burung. Material lumpur juga mengotori rumah induk milik Parjo.

“Kami lari ke berbagai arah. Adik saya terguling ke sana, ada yang lehernya terjerat tali, saya nggelundung ke arah sana. Tidak ada yang serius, hanya luka ringan saja,” kata Parjo sambil menunjukkan luka lecet lebar kakinya, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Jalan Nasional di Kabupaten Trenggalek Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Lumpuh

Hujan deras mengguyur Kulon Progo pada Minggu sore hingga malam. Hujan deras disertai angin kencang itu juga menerpa Girimulyo.

Rumah Parjo berada di bawah tebing di Dusun Krikil. Rumah dihuni dua keluarga dengan enam jiwa.

Warga gotong royong membantu membersihkan material longsor yang menerpa satu sisi dapur rumah milik Parjo pada Pedukuhan Krikil, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Warga gotong royong membantu membersihkan material longsor yang menerpa satu sisi dapur rumah milik Parjo pada Pedukuhan Krikil, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Parjo dan dua saudaranya mengecek dan membersihkan tebing di atas rumah lantaran ada tumpukan material tanah dan batu.

Tanah Longsor ketika mereka membersihkan tebing, Minggu (13/2/2022) pukul 18.00 WIB. Ketiganya menyelamatkan diri semampunya.

Baca juga: Hujan Deras Guyur Ponorogo, Sebuah Rumah Warga Roboh Tertimpa Longsor

Material tanah dan batu meluncur dan merusak toren penampungan air, sisi belakang dapur dan bangunan kandang burung. Material lumpur sampai masuk ke rumah.

“Kami mengungsikan dua keluarga, terdiri enam orang, yang ada di rumah. Mereka mengungsi ke rumah tetangga,” kata Parjo.

Warga gotong royong membantu membersihkan material longsor yang menerpa satu sisi dapur rumah milik Parjo pada Pedukuhan Krikil, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Warga gotong royong membantu membersihkan material longsor yang menerpa satu sisi dapur rumah milik Parjo pada Pedukuhan Krikil, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rumah Parjo salah satu dari titik longsor di Kulon Progo akibat hujan deras yang berlangsung lebih dari dua jam, Minggu malam.

Panewu (Camat) Girimulyo, Endah Wulandari mengungkapkan sebenarnya longsor terjadi di lebih dari satu titik di kapanewonnya.

“Kami memantau ada tujuh titik sampai sejauh ini,” kata Endah ditemui saat meninju lokasi longsor di rumah Parjo.

Baca juga: Jalan Putus akibat Longsor di Sinjai Tengah, 2 Rumah Warga Tertimbun

Ia menguraikan, ada empat titik tanah longsor di Pedukuhan Krikil, di mana tiga titik mengenai rumah warga, satu kasus menutup jalan raya.

Longsor juga mengenai satu rumah dan menutup satu akses jalan di Pedukuhan Kluwih. Selain itu, satu rumah di Pedukuhan Tileng juga terkena tanah longsor.

Kejadian ini mengakibatkan sedikitnya tujuh kepala keluarga atau 23 orang terpaksa mengungsi ke tempat lain.

Terkepung banjir

Hujan dengan intensitas tinggi rupanya juga mengakibat bernama di kecamatan lain Kabupaten Kulon Progo.

Sungai meluap hingga merendam rumah terjadi di dua pedukuhan, yakni Pedukuhan Jatingarang Lor dan Pedukuhan Jatingarang Kidul, Minggu malam.

Sebanyak 30 rumah terendam banjir.

"Pedukuhan Jatingarang Lor ada 19 rumah terdampak. Sementara di Pedukuhan Jatingarang Kidul ada 11 rumah,” Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Semakin Meningkat, Sebanyak 17 Pelajar dan Satu Guru di Kulon Progo Positif Covid-19 Diperoleh Lewat Tes Acak

Air merendam dengan kedalaman 50 sentimeter hingga 1,5 meter.

Hal ini mengakibatkan BPBD Kulon Progo dan berbagai unsur SAR terpaksa mengevakuasi warga, sekitar pukul 20.00 WIB.

Mereka sampai menerjunkan perahu karet. Mereka memprioritaskan lansia dan anak-anak.

Evakuasi rampung pukul 22.00. Air juga cepat surut di beberapa titik. Warga ada yang kembali ke rumah lantaran air mulai surut.

Kerugian akibat banjir ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Selain hewan ternak milik warga yang diduga hanyut terbawa banjir, warga juga kawatir banjir merusak panen padi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau