SOLO, KOMPAS.com - Pemilik Pengusaha Otobus (PO) Gandhos Abadi (GA) Trans, Giman, mengaku tak bisa makan dan tidur saat mendengar bus miliknya kecelakaan dan menewaskan 13 penumpang di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (6/2/2022).
Giman mengatakan, kecelakaan baru pertama kali terjadi selama tujuha tahun dia berkecimpung di usaha bus pariwisata.
Baca juga: Buka Suara, Pemilik Bus yang Kecelakaan di Bantul: Bus Kondisi Baik, Sopir Sudah 15 Tahun
"Iya kaget, namanya baru sekali ini. Sampai enggak bisa makan, semalam saja enggak bisa tidur," ujar Giman, kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Kecelakaan Bus di Bukit Bego Imogiri, Bantul, 13 Penumpang Tewas, Sopir Tak Kuasai Medan
Ia juga sangat terpukul dan turut berbelasungkawa kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan dalam kecelakaan tersebut.
Baca juga: 7 Fakta Kecelakaan Bus di Bantul, 13 Penumpang Tewas hingga Kendaraan Tak Kuat Menanjak
"Kami ikut belasungkawa sedalam-dalamnya, mudah-mudahan dapat tempat terbaik di sisi-Nya dan husnul khotimah," harap dia.
Gimana memiliki tiga unit armada bus pariwisata sejak tahun 2011-2012.
Namun, saat pandemi Covid-19, usaha bus pariwisata dihentikan sementara.
Adapun bus yang mengalami kecelakaan yakni bus berpelat nomor polisi AD 1507 EH.
Bus ini terakhir diperiksa sehari sebelum keberangkatan pada Minggu (6/2/2022).
"Keluar dari garasi dalam kondisi baik. Tanggal 5 sudah diservis semua, sama mekanik sudah dicoba, hari Minggu dan Sabtu bagus. Ini kebetulan sampai Jogja terus kok tahu-tahu itu (kecelakaan)," kata Giman.
Giman mengatakan, bus yang digunakan dalam perjalanan tersebut memang tidak biasanya digunakan dalam perjalanan wisata di kawasan DIY.
"(Bus yang digunakan) hari Minggu biasanya cuma buat kota-kota Solo, jalan ke Parangtritis baru kali itu. Kalau sopirnya sering pariwisata, hanya pandemi ini kan enggak jalan," ujar dia.
"Kemarin hari Minggu juga jalan dua armada, jadi belum sepenuhnya jalan. Pengemudinya sudah 15 tahun jadi sopir, selama pandemi menyopir bus Solo Purwodadi," ujar dia.
Sampai saat ini, Giman belum bisa mendatangi rumah para korban, karena masih memenuhi panggilan pemeriksaan di Polres Bantul. (Penulis Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.