Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Penularan Covid-19 karena Hajatan Kembali Muncul di Kulon Progo

Kompas.com - 31/01/2022, 18:19 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Klaster Covid-19 muncul di Kalurahan Karangasari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah ada warga yang menggelar hajatan pernikahan.

Sebanyak 13 kasus positif, terdiri 12 kasus diperoleh lewat antigen dan satu lewat PCR.

“Sebanyak 52 kontak erat di-tracing,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati, Senin (31/1/2022).

 

Awal diketahui adalah pernikahan yang digelar di Karangsari pada 28 Januari 2022.

Setelah itu, seorang yang hadir dalam hajatan menunjukkan gejala demam lantas dinyatakan positif Covid-19 melalui tes antigen.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Puskesmas Pengasih segera melaksanakan tracing terhadap 52 kontak erat. Hasilnya, 13 kontak erat di antaranya terkonfirmasi positif.

Gugus Tugas masih melakukan tracing sampai saat ini, baik dengan antigen maupun tes PCR. Ada 36 tes PCR di Balai Besar Veteriner di Kulon Progo yang belum keluar hasilnya.

“Kita masih menunggu hasilnya sampai sekarang,” kata Baning.

 

Kemunculan klaster mantenan Karangsari diduga terkait dengan pendatang asal Jawa Barat dalam keluarga hajatan.

Mereka sebenarnya datang dengan kondisi sakit. Mempelai semula tes antigen dengan hasil negatif.

Namun, setelah kasus mencuat, mempelai kembali dites dengan hasil positif.

 

Kasus ini lantas meluas ke keluarga dan tamu-tamu hajatan baik di Karangsari dan Kalurahan Margosari.

Bahkan, penularan sampai pada seorang pejabat di Kulon Progo yang sebenarnya bukan kontak erat langsung dengan keluarga yang menggelar hajatan.

Beberapa pejabat lain di Kulon Progo juga harus mengikuti tes antigen karena kasus ini.

 

“Sampai ke pejabat, padahal dia itu ring tiga (bukan kontak langsung dengan keluarga hajatan) bukan datang ke mantenan, melainkan kontak dengan yang datang ke mantenan,” kata Baning.

Dengan begitu, kini Covid-19 sendiri telah mencapai 22.312 kasus sepanjang pandemi.

Sebanyak 27 kasus aktif baik di rumah sakit rujukan Covid-19 maupun isolasi mandiri. Pandemi mengakibatkan 438 kasus kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com