Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER YOGYAKARTA] Relokasi dan Nasib PKL Malioboro | Gibran dan Soal Dukungan bagi Ubedilah

Kompas.com - 27/01/2022, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tanggapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka soal kasus dugaan terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) menjadi sorotan.

Gibran mengaku hingga saat ini belum menerima pemberitahuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara itu, rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro akan segera dilakukan. Para pedagang pun hanya bisa pasrah.

Berikut ini berita populer Yogyakarta secara lengkap:

1. Tanggapan Gibran soal dukungan untuk Ubedilah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (13/12/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (13/12/2021).
Saat dikonfirmasi, Gibran mengaku tidak memersalahkan sikap yang dinyatakan Ahmad Farid Umar Assegaf, mantan aktivis 1998 yang mendukung Ubedilah.

"Ra mudeng, wes ra ngikuti (tidak tahu, sudah tidak mengikuti)," jelas Gibran saat ditemui Kompas.com, Selasa (25/1/2022).

Sejauh ini, Gibran juga belum mendapatkan pemberitahuan pelaporan dari Dosen UNJ kepada dirinya dari KPK.

"(Nunggu dari KPK) Iya, ini Aku ya nunggu, ya.. pokoknya kita ikuti prosesnya," kata Gibran kembali.

Baca berita selengkapnya: Gibran Tanggapi soal Dukungan untuk Ubedilah terkait Pelaporan Dia dan Kaesang ke KPK

2. "Tunjukkan jika tak berbau KKN"

Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep saat berduel kuliner di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/3/2018)Kompas.com/YOGA SUKMANA Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep saat berduel kuliner di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/3/2018)

Ahmad Farid Umar Assegaf, mantan aktivis tahun 1998 di Kota Solo menanggapi soal Relawan Jokowi Mania yang melaporkan Ubedilah yang melaporkan Gibran dan Kaesang ke KPK.

"Tunjukkan ke semua masyarakat bahwa bisnis dari Gibran dan Kaesang itu tidak berbau KKN, tunjukkan. Tidak usah baper. Tidak usah marah. Ini hak warga negara dijamin UU Pasal 28 UUD 1945 kedudukan sama di mata hukum," ucap Farid, saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon di Solo, Jawa Tengah, Selasa (25/1/2022).

Baca berita selengkapnya: "Tidak Usah Marah dan Baper, Tunjukkan Bisnis Gibran dan Kaesang Tak Berbau KKN"

3. Bupati Kebumen pecat Kepala Pasar Tumenggungan, ada apa?

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto saat menghadiri acara wayangan di Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (16/11/2021) malam.KOMPAS.COM/DOK PEMKAB KEBUMEN Bupati Kebumen Arif Sugiyanto saat menghadiri acara wayangan di Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (16/11/2021) malam.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memerintahkan kepada Sekda untuk mengeluarkan surat pemecatan kepada kepala Pasar Tumenggungan dan semua pegawainya.

Hal itu buntut dari dugaan adanya pungutan liar (pungli) di Pasar Tumenggungan, Kebumen.

"Kepala pasar hari ini dan seluruh pegawainya yang ASN saya perintahkan untuk segara dicopot. Saya minta surat pemberhentiannya segara dibuat, kalau sampai besok tidak dicopot, Pak Sekda-nya yang saya copot," ujar Bupati saat RKPD di Pendopo Kabumian, Selasa (25/1/2022), seperti dilansir TribunJateng.com.

Baca berita selengkapnya: Bupati Kebumen Perintahkan Pecat Kepala Pasar Tumenggungan dan Semua ASN-nya Buntut Kasus Pungli

 

4. Relokasi jalan, PKL Malioboro pasrah

Teras Malioboro Satu saat diresmikan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (26/1/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Teras Malioboro Satu saat diresmikan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (26/1/2022)

Yati Dimanto, Ketua Paguyuban Angkringan Padma yang menaungi beberapa PKL di Jalan Malioboro, mengaku hanya bisa pasrah jika relokasi nantinya tetap dilakukan.

"Kita terpaksa pasrah, begitu hanya bisa masuk tempat relokasi kita masuk ke area pelan-pelan bisa mati," katanya ditemui di Gedung DPRD Provinsi DIY, Rabu (26/1/2022).

Menurutnya, Jalan Malioboro masih tetap cantik tanpa harus merelokasi PKL.

Baca berita selengkapnya: Positif Covid-19, Sampel Bupati Sleman Dikirim ke Jakarta

5. Dampak proyek Tol Yogyakarta-Solo

Sumanto menunjukkan lokasi rumah warga RT 014 Dusun Ngentak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang sudah rata tanah karena pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta, Rabu (26/1/2022).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Sumanto menunjukkan lokasi rumah warga RT 014 Dusun Ngentak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang sudah rata tanah karena pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta, Rabu (26/1/2022).

Dampak proyek Tol Yogyakarta-Solo mulai terasa bagi warga Dusun Ngentak RT 014, RW 005, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Salah satu warga, Sumanto (58), mengaku sekarang tak lagi memiliki tetangga.

Pasalnya, rumah 18 kepala keluarga (KK) yang merupakan tetagganya, telah rata dengan tanah. Sementara, rumahnya masih berdiri kokoh.

"Dulu di sini ada 18 KK. Karena ada pembangunan jalan tol semua kena. Mereka ada yang pindah di Gawok, Delanggu, Sribit, Segaran, dan Juwiring," kata Sumanto ditemui di rumahnya, Rabu (26/1/2022).

Baca berita selengkapnya: Cerita Sumanto yang Tak Lagi Punya Tetangga Setelah Terdampak Proyek Tol Solo-Yogyakarta

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Yogyakarta
DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com