Selain teks keagamaan dan sastra, Huruf Pegon juga dijadikan sarana untuk komunikasi tertulis sehari-hari.
Surat-surat yang ditulis dengan Huruf Pegon mencakup surat pribadi maupun dokumen resmi kerajaan.
Salah satunya terdapat dalam surat Pangeran Aria Cirebon kepada Gubernur Jenderal Belanda yang berkuasa di Batavia.
- Penulisan Mantra
Huruf Pegon juga digunakan untuk kepentingan yang berkaitan dengan mistik seperti mantra, rajah, primbon, dan sebagainya.
Salah satu karya dalam hal ini adalah Kitab Tetamba yang ditulis sekitar abad ke-19 dan memiliki tebal 177 halaman.
Kitab ini berisi tentang mantra-mantra untuk pengobatan, perjodohan, kekuasaan, meramal sifat seseorang, bahkan jimat.
Baca juga: Pasangan Aksara Jawa, Contoh Penggunaan, dan Aturan Penulisan
Berikut susunan abjad Huruf Pegon dari a sampai z, sebagaimana dilansir dari buku Akulturasi Islam dalam Budaya Jawa karya Marsono (2019):
Sumber:
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/tamaddun/article/view/7241
Marsono (2019). Akulturasi Islam dalam Budaya Jawa.