Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal di Dieng, Berharap Nasib Sial Menjauh dan Berkah Menyertai

Kompas.com - 20/01/2022, 22:26 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Ruwatan Rambut Gimbal yang dilakukan masyarakat di dataran tinggi Dieng, Wonosobo menjadi salah satu upacara adat yang masih bertahan hingga saat ini.

Prosesi potong rambut gimbal dilakukan satu tahun sekali terhadap anak-anak Dieng yang kebetulan berambut gimbal.

Sebagaimana umumnya upacara adat, ruwatan rambut gimbal dilakukan masyarakat dengan harapan akan adanya kebaikan yang menyertainya.

Baca juga: Dieng Culture Festival di Tengah Pandemi Covid-19, Digelar Sederhana dengan Virtual Hybrid

Asal-usul Ruwatan Rambut Gimbal

Rambut gimbal yang dipotong dalam prosesi adat tersebut merupakan rambut asli dan bukan buatan salon.

Rambut gimbal itu tumbuh hanya pada beberapa anak tertentu di dataran tinggi Dieng.

Konon, anak-anak berambut gimbal itu merupakan titisan dari seorang tokoh yang dipercaya sebagai pendiri daerah Dieng.

Ada yang menyebut tokoh itu bernama Kiai Kolodete, namun ada pula yang menyebutnya dengan nama Ki Demang Rewok.

Keberadaan rambut gimbal ini diyakini masyarakat akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Untuk itu, rambut gimbal pada anak-anak itu dipotong. Namun prosesi pemotongan harus dilakukan dalam upacara adat.

Baca juga: Rambut Gimbal, Nyai Roro Kidul, dan Permintaan Tak Biasa Para Bocah Dieng

Tata Cara Ruwatan Rambut Gimbal

Selain harus dalam upcara adat atau ruwatan, potong rambut gimbal ini juga hanya bisa dilakukan jika sang anak sudah mengizinkan.

Biasanya, anak-anak yang akan diruwat akan diminta untuk meminta apapun, dan orang tuanya harus mengabulkan permintaan itu.

Nantinya, setelah rambut gimbal itu dipotong, masyarakat percaya akan mendatangkan rezeki dan kemakmuran.

Pemotongan rambut gimbal dalam Dieng Culture Festival (DCF) di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (2/11/2021).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Pemotongan rambut gimbal dalam Dieng Culture Festival (DCF) di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (2/11/2021).
Sementara anak-anak yang rambut gimbalnya sudah dipotong akan hidup dan tumbuh secara normal.

Sebaliknya, jika syarat seperti harus dipotong dalam upacara adat, atau permintaan anak tidak dikabulkan, maka rambut gimbal yang sudah dipotong itu akan kembali lagi.

Sebelum prosesi ruwatan dimulai, masyarakat dipimpin oleh tokoh yang dituakan akan menggelar doa bersama di beberapa tempat.

Tempat-tempat doa itu antara lain di Candi Dwarawati, Candi Arjuna, Sendang Maerokoco, Candi Gatot Kaca, Telaga Balai Kambang.

Kemudian Candi Bima, Kawah Sikidang, hingga kompleks pertapaan Mandalasari dan pemakaman Dieng.

Setelah doa, pada malam hari akan digelar ritual jamasan pusaka, yaitu pencucian pusaka yang akan dibawa saat anak-anak rambut gimbal dikirab.

Pada keesokan harinya, anak-anak yang akan dipotong rambut gimbalnya akan dikirab dari rumah sesepuh adat menuju Sendang Maerokoco.

Selama kirab anak-anak itu akan didampingi oleh para sesepoh, tokoh masyarakat, hingga kelompok seni tradisional.

Ruwatan Menjadi Pertunjukan Budaya

Tradisi ruwatan rambut gimbal menarik perhatian masyarakat luas, terutama dari luar kawasan Dieng.

Saat ini, tradisi budaya itu sudah menjadi pertunjukan, yaitu dengan digelarnya ruwatan masal dan menjadi bagian dari Festival Budaya Dieng atau Dieng Culture Festival.

Selain itu, ruwatan rambut gimbal saat ini juga sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Jawa Tengah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumber:
Kompas.com
Jogjaprov.go.id
Jatengprov.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com