Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Puncak Sebaran Omicron pada Maret, Pemkot Yogyakarta Percepat Vaksin Booster

Kompas.com - 19/01/2022, 19:25 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Puncak peningkatan kasus Covid-19 pasca-varian baru Omicron ditemukan diprediksi pada Maret mendatang.

Untuk mengantisipasi kenaikan kasus dua bulan dari sekarang, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta gencarkan vaksin booster kepada masyarakat.

"Makanya kita mempercepat vaksinasi ini baik yang anak-anak kemudian lansia dan kemudian pelayanan publik mereka yang punya mobilitas dan interaksi tinggi itu jagain dulu," kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Booster Dimulai di NTB, Sasar 600.000 Orang

Ia menambahkan strategi untuk percepatan vaksin masih seperti tahun lalu, waktu melakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua untuk masyarakat Kota Gudeg.

"Percepat vaksinasi untuk lansia dan anak-anak, kemudian pelayan publik dan kita masih menekankan protokol kesehatan," ucapnya.

Disinggung soal kesiapan tempat isolasi terpadu (isoter), sekarang ini di Kota Yogyakarta tersedia satu shelter aktif yakni di Shelter Tegalrejo, Bener, Kota Yogyakarta. Sedangkan satu shelter di Gemawang untuk sementara dinonaktifkan.

"Tetap kita buka kosong. Cuma memang sekarang yang kita buka hanya Bener. Yang Gemawang mulai kita kemasi belum kita tutup tapi kita kemasi," kata dia.

Hingga saat ini sebanyak 7 sampel yang dites whole genome sequencing (wgs) di Kota Yogyakarta hasilnya masih belum keluar. Pemerintah Kota Yogyakarta juga belum mengirim sampel wgs kembali.

"Sampai sekarang belum ada hasilnya, semoga saja nggak," kata dia.

Baca juga: Pemberian Vaksin Booster di Banyumas Dimulai, Disediakan 10.000 Dosis Moderna

Namun Heroe meyakini bahwa sampel yang dites untuk wgs bukanlah varian Omicron. Karena, saat dilakukan skrining kepada kontak erat tidak ditemukan paparan Covid-19.

"Omicron salah satu cirinya adalah ada sebaran di lingkungan. Kita itu melakukan skrining kontak erat negatif," kata dia.

Heroe menambahkan saat melakukan skrining pada pembelajaran tatap muka (ptm) di sekolah juga tidak menemukan kasus baru.

"Skrining ptm kami tidak menemukan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo mengenai prediksi puncak kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Baca juga: Vaksinasi Booster di Blitar Dimulai, Sasar 15.000 Lansia

Prediksi itu didasarkan pada keadaan penularan Omicron di beberapa negara, di mana kasus akan mencapai puncaknya pada 35-65 hari sejak awal lonjakan.

"Beberapa negara sudah mengalami puncak kasus omicron dan puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi, waktunya berkisar 35-65 hari," kata Budi dalam keterangan pers yang disampaikan secara virtual, Minggu (16/1/2022).

Budi meminta seluruh pihak agar bersiap mengantisipasi lonjakan kasus ini. Namun, ia meminta agar masyarakat tak perlu merasa panik.

Pasalnya, dari situasi di beberapa negara, tingkat keparahan yang membuat seorang pasien Covid-19 varian Omicron masuk rumah sakit dan perlu dirawat intensif terbilang rendah.

"Sudah terlihat di negara-negara tersebut hospitalisasinya antara 30 persen sampai 40 persen (dibandingkan) dari hospitalisasi Delta. Jadi, walaupun kenaikan lebih cepat dan tinggi, jumlah kasus yang akan lebih banyak dan penularan lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah," ujar Budi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com