Namun putri hanya terdiam, dan takut untuk menyampaikan kondisinya yang sedang mengandung anak Batur Gamel.
Di sisi lain, Batur Gamel pun berpikir untuk bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia pun berniat untuk meminang putri.
Batur Gamel lantas menghadap Adipati, dan mengutaraan niatnya. Selain itu, Batur Gamel juga menyampaikan perbuatannya.
Mendengar itu, Adipati murka. Batur Gamel dan sang putri pun lantas diusir.
Singkat cerita, Batur Gamel dan putri Adipati pergi keluar kadipaten. Keduanya pun menetap di kaki gunung Slamet dan membangun rumah sederhana di sana.
Tempat kediaman keduanya itu kemudian dikenal dengan nama Baturraden. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu Batur (Batur Gamel) dan Raden (sebutan kebangsawanan untuk sang putri).
Dinamakan lokawisata karena terdapat banyak jenis wisata di Lokawisata Baturraden, seperti pemandian air panas, wahana permainan anak, hingga kebun binatang Kaloka Widya Mandala.
Koleksi binatang di Kaloka Widya Mandala juga beraneka ragam, mulai dari buaya irian, ular sanca, kaswari, orang utan, elang bondol, rusa, hingga binatang langka seperti harimau Sumatera, beruang madu, dan macan dahan.
Baca juga: 5 Legenda Sepak Bola Indonesia
Pemandian air panas juga ada beberapa, yaitu Pancuran Pitu Baturraden yaitu pemandian air panas yang mengandung belerang, serta Pancuran Telu.
Di Lokawisata Baturraden juga terdapat Bumi Perkemahan yang dilengkapi dengan alat-alat out bond. Lokasi ini pernah menjadi tempat Jambore Nasional Pramuka se-Indonesia pada tahun 2001.
Untuk bisa masuk ke Lokawisata Baturraden, pengunjung harus membeli tiket masuk. Adapun harga tiket masuk Baturraden untuk hari biasa Rp 20.000, dan hari libur atau akhir pekan Rp 25.000.
Lokawisata Baturraden buka setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB.
Sumber:
Lib.unnes.ac.id
Tribunnews.com