Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kemiskinan di Gunungkidul Meningkat 0,62 Persen Dibandingkan Tahun Lalu

Kompas.com - 28/12/2021, 15:42 WIB
Markus Yuwono,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta menyebutkan, angka kemiskinan di Gunungkidul naik 0,62 persen dibandingkan tahun lalu. 

Kepala BPS Gunungkidul Rintang Awan Eltribakti menyampaikan, pada tahun 2020 lalu, angka kemiskinan di Gunungkidul tercatat sebesar 17,07 persen dari total populasi.

"Sekitar 17,69 persen warga Gunungkidul tergolong penduduk miskin di tahun ini. Atau meningkat 0,62 persen," kata Eltri saat dihubungi wartawan Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Kopral Dua DA Penabrak Sejoli Nagreg Asli Gunungkidul, Dukuh: Panther Hitam Beberapa Kali Dibawa

Jika disebutkan secara jiwa, total ada 135.335 penduduk miskin di Gunungkidul dari populsi sekitar 747.000 jiwa.

Dia menjelaskan, angka kemiskinan dihitung berdasarkan konsep kebutuhan dasar. Nilai pengeluaran kebutuhan minimum untuk makanan dan utilitas turut diukur.

Ada 52 jenis komoditi kebutuhan dasar makanan yang jadi ukuran. Sedangkan untuk non-makanan, terdapat perbedaan antara kawasan pedesaan (47 jenis komoditi) dan perkotaan (51 jenis komoditi).

"Metode ini sudah dipakai BPS sejak tahun 1998, agar hasilnya konsisten dan bisa disandingkan secara periodik," kata Eltri. 

Baca juga: Kunjungan Wisata di Gunungkidul Malah Turun Saat Libur Natal

Sedangkan untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kabupaten Gunungkidul mendapatkan skor 70,16 atau kategori tinggi.

Eltri menyebutkan, untuk angka kemiskinan dibandingkan daerah lain di DIY, Gunungkidul berada di nomor empat, dan untuk IPM terendah atau urutan kelima. 

"Data tentang kemiskinan dan IPM sudah disampaikan ke Pemkab Gunungkidul. Data ini bisa jadi acuan hingga masukan bagi Pemkab Gunungkidul sebagai pemangku kebijakan," kata dia.

Baca juga: Sudah 6 Hari Nihil Kasus Baru Covid-19 di Gunungkidul, Kasus Aktif Tinggal 2

 

Penjelasan bupati

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan ke BPS jika metode yang digunakan skala makro atau dengan sistem pengeluaran dan pendapatan, maka angka kemiskinan Gunungkidul tetap akan tinggi. 

Dia menyebutkan, jika ada faktor yang bisa menjadi patokan seperti kondisi sosial, kultur budaya, aset, dan sebagainya.

Menurutnya, karakteristik Gunungkidul yang lebih ke arah pedesaan memiliki ukuran kemiskinan yang berbeda pula.

"Harusnya jangan disamakan (ukurannya) antara pedesaan dan kota," ucap Sunaryanta.

Baca juga: Masih Ada Puluhan Ribu Rumah Tak Layak Huni di Gunungkidul

Selain itu, Gunungkidul sebagai wilayah penghasil pangan, maka secara ketahanan pangan justru terbilang lebih stabil.

"Kalau faktor-faktor lain disertakan, mungkin angka kemiskinan bisa lebih rendah," kata Sunaryanta.

Namun demikian, pihaknya terus berupaya menekan angka kemiskinan dan meningkatkan skor IPM. 

"Menurunkan angka kemiskinan lewat berbagai program yang terus berjalan ke depan," kata Sunaryanta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com