YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menerima permohonan droping air bersih dari Kalurahan Semugih, Kapanewon Rongkop.
Permintaan ini merupakan yang pertama kali sejak awal musim kemarau pada Maret lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima pengajuan sebanyak 8 tangki air bersih.
Baca juga: Petani Merugi, Kemarau Basah Rusak Daun Tembakau Madura Siap Panen
"Baru ada pengajuan delapan tangki. Pengajuan yang pertama kali sejak kemarau pada awal Maret lalu," kata Purwono saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Selasa (16/9/2025).
Sebagai langkah preventif untuk menghadapi musim kemarau tahun ini, BPBD Gunungkidul menyiapkan sebanyak 1.500 tangki air bersih.
Selain itu, mereka juga melakukan pemetaan wilayah rawan kekeringan agar dapat segera melakukan droping jika ada pengajuan.
"Diharapkan kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi sementara waktu. Kami juga mengimbau warga untuk menggunakan air secara bijak agar pasokan bantuan yang ada dapat mencukupi kebutuhan harian," tambahnya.
Kepala Bidang Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, menjelaskan bahwa permintaan dari Kalurahan Semugih, Rongkop, sebanyak 8 tangki atau setara dengan 40 ribu liter.
Baca juga: Ancaman Gagal Panen di Tengah Kemarau Basah, DPKP DIY Siapkan Mitigasi
Pihaknya berencana untuk melakukan droping air bersih dalam pekan ini. "Dalam minggu ini akan kami salurkan bantuan air bersih," ujar Sumadi.
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan distribusi air bersih apabila ada pengajuan resmi dari Kalurahan maupun Kapanewon.
Selain droping dari BPBD Gunungkidul, beberapa kapanewon juga memiliki anggaran sendiri untuk melakukan droping air bersih.
"Kami berdasarkan laporan dan permohonan, jika masuk langsung kami tindaklanjuti," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang