KULON PROGO, KOMPAS.com – Kupu-kupu ‘menyerbu’ Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA)di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa hari belakangan.
Kehadiran kupu-kupu dalam jumlah besar ini terlihat terutama di sekitar bangunan terminal penumpang.
“Hari ini masih ada kupu-kupu dengan jenis yang sama. Saya di terminal keberangkatan, sempat monitor, jumlahnya agak berkurang dibandingkan beberapa hari yang lalu,” ungkap Sulis, relawan dari kelompok SAR Sigap di Kulon Progo, melalui pesan singkat, Rabu (30/10/2024).
Kupu-kupu yang terlihat berwarna hijau, mungil, dan rapuh ini terbang berpendar keperakan di bawah terik matahari.
Jumlahnya yang melimpah membuatnya tampak seperti daun yang gugur diembus angin pada musim kering.
General Manager YIA dari PT Angkasa Pura Indonesia, Ruly Artha, menjelaskan bahwa migrasi kupu-kupu ini merupakan respons terhadap peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.
Kelembaban udara diyakini mempengaruhi pergerakan kupu-kupu menuju bandara YIA.
“YIA bekerja sama dengan BMKG untuk memonitor suhu di area bandara. Dengan begitu, pergerakan kupu-kupu selalu terpantau. Kami juga mendorong unit fasilitas untuk membersihkan kupu-kupu yang tidak terbang lagi,” kata Ruly, Rabu.
Baca juga: Langgar Netralitas pada Pilkada, Dosen Unsoed Diberi Teguran
Baca juga: Dosen Unsoed dan Kades di Banyumas Terbukti Langgar Netralitas dalam Pilkada, Apa yang Dilakukan?
Rute baru di Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghubungkan Yogyakarta dengan Padang di Sumatera Barat, Jambi di provinsi Jambi dan Pangkal Pinang di Kepulauan Bangka Belitung. Penerbangan ke masing-masing kota berlangsung dua kali dalam sepekan dengan pesawat Super Air Jet. Penerbangan perdananya disambut meriah di Bandara YIA.Ruly menambahkan bahwa kehadiran kupu-kupu ini memberikan nuansa unik di YIA.
Calon penumpang dan pengguna jasa bandara merasa terhibur dengan fenomena ini, karena merupakan pengalaman yang menarik dan langka, serta menambah keindahan alam di bandara.
“Adapun hal tersebut sama sekali tidak mengganggu operasional penerbangan yang ada di bandara,” tegas Ruly.
Baca juga: Warga Terdampak Tol Yogyakarta-Solo di Sleman Terima Uang Ganti Rugi, Terbesar Dapat Rp 12 Miliar
Ia juga mengungkapkan bahwa BMKG memprediksi kupu-kupu tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu pekan ke depan.
Oleh karena itu, pengusiran tidak perlu dilakukan dan akan dibiarkan berlangsung secara alami.
“Ini berdasarkan kelembaban suhu udara. BMKG memperkirakan semua akan bergeser dalam satu minggu ini,” tutup Ruly.
Baca juga: Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang