YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena manusia silver yang semakin marak di Kota Yogyakarta disinyalir disebabkan oleh kedermawanan masyarakat setempat.
Hal ini membuat pendapatan para manusia silver disebutkan bisa melebihi para aparatur sipil negara (ASN).
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menjelaskan bahwa Yogyakarta sebagai kota wisata menarik banyak pengunjung, sehingga menjadi daya tarik bagi para manusia silver.
"Kedua, kedermawanan masyarakat yang gampang memberi, hitungannya kan 1.000, 2.000. Tapi ternyata pendapatan mereka mengalahkan ASN kalau dihitung-hitung," ujarnya, Senin (1/10/2024).
Baca juga: Pensiunan Polisi Jadi Manusia Silver, Apakah Gajinya Kurang?
Baca juga: Sering Salah Arti, Ini Beda antara PNS dan ASN
Ilustrasi manusia silver
Octo menyebutkan bahwa pendapatan manusia silver per hari dapat mencapai Rp 600.000. Jika dihitung dalam satu bulan, pendapatan mereka mencapai Rp 18 juta.
"Pendapatannya mengalahkan pendapatan ASN juga kalau dihitung-hitung, Rp 600.000 dikali 30 hari kan Rp 18 juta," tambahnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Satpol PP Kota Yogyakarta berencana berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Yogyakarta dan Dinas Sosial DIY untuk memberikan pembinaan khusus kepada manusia silver yang terjaring.
"Ada pembinaan khususnya istilahnya residivis di lapangan untuk ada efek jera pelaku pelanggaran perda," imbuhnya.
Baca juga: Ini Alasan Satpol PP DIY Beli Kawasaki Ninja ZX-25R
Sebelumnya, Octo juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas manusia silver yang diduga terlibat dalam penggebrakan mobil seorang warga di sekitar simpang Kleringan.
"Dari dua orang yang kita tangkap, bukan yang melakukan tetapi tetap kita amankan. Jadi pelaku sudah teridentifikasi, tetapi selama dua hari pantauan kami di lapangan, belum beroperasi kembali," ungkapnya, Selasa (1/10/2024).
Dia menambahkan bahwa setelah razia dilakukan, biasanya manusia silver yang beroperasi di Yogyakarta akan menghilang sementara waktu.
"Mereka melihat pergerakan, Satpol PP ada jam-jam tertentu pergantian shift. Biasanya ini yang dimanfaatkan. Ada kejadian ini ya sudah jadi kebiasaan untuk menarik diri terlebih dahulu," jelas Octo.
Baca juga: Spesifikasi Kawasaki Ninja ZX-25R, Tunggangan Baru Satpol PP DIY
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang