Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Akan Tawuran, Puluhan Anak dan Remaja Diamankan Bersama Celurit di Bantul Yogyakarta

Kompas.com, 4 Agustus 2024, 19:50 WIB
Markus Yuwono,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran kepolisian setempat mengamankan puluhan anak yang diduga akan melakukan tawuran di Jalan Parangtritis kilometer 13, Padukuhan Bakulan Wetan RT. 05, Kelurahan Patalan, Jetis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (3/8/2024).

Polisi mengamankan celurit, pentungan, linggis, hingga belasan unit sepeda motor. 

Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan, total ada 25 anak-anak yang diduga akan tawuran.

Baca juga: Cegah Tawuran di Jalanan, Kafe di Demak Sediakan Ring Adu Jotos

Peristiwa bermula saat patroli Polsek Jetis yang dipimpin langsung Kapolsek Jetis AKP Yang Indah, bersama 3 anggota melintas di Jalan parangtritis km 13. Saat itu melihat puluhan anak berada di sisi timur jalan.

"Kapolsek beserta anggota patroli berhenti dan menanyakan ada kejadian apa, tetapi segerombolan anak-anak dan remaja tersebut saling lempar jawaban yang berbelit-belit dan beberapa anak-anak lari menyeberang ke barat," kata Jeffry saat dihubungi wartawan, Minggu (4/8/2024). 

Dikatakannya, setelah itu petugas kepolisian mengecek rumah yang dituju anak-anak itu, dan ada beberapa sepeda motor dan anak-anak, serta remaja di dalamnya.

Baca juga: Eks Ketua DPRD Magelang Tersangka Kekerasan Seksual Santriwati, Polisi Tolak Jelaskan Konstruksi Kasusnya


Baca juga: Fakta di Balik Tewasnya Remaja di Boyolali

Sajam disembunyikan di bawah tempat tidur

Kapolsek beserta anggota melakukan pengecekan dan penggeledahan di rumah tersebut dan ditemukan beberapa senjata tajam (sajam) yang di sembunyikan di bawah tempat tidur.

"Rombongan anak-anak tersebut beserta barang bukti motor dan sajam diamankan ke Polsek Jetis untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Total ada 25 anak," kata dia. 

Adapun barang bukti yang diamankan 5 buah celurit, 1 buah pentungan karet warna hitam panjang sekitar 45 cm, 1 buah linggis besi panjang sekitar 50cm, dan 14 unit sepeda motor. Pihak Polsek Jetis langsung berkoordinasi dengan orangtua dan sekolah. 

"Melakukan pembinaan anak serta orang tua, dan membuat surat pernyataan disaksikan orang tua," kata dia.

Baca juga: Selama Tujuh Bulan, 68 Anak di Magelang Terlibat Tawuran Lewat Medsos, 34 di Antaranya Jadi Tersangka

Jeffry mengatakan, Polres Bantul mengimbau kepada masy untuk memahami kembali peran sebagai orangtua terhadap anaknya yang mulai memasuki masa remaja.

Orangtua imbuhnya sebagai pendidik serta sekolah pertama bagi seorang anak.

Tentunya juga perlu mengajarkan norma sosial serta norma agama agar seorang anak mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar.

"Kami, berpesan bahwa peran orangtua sangatlah penting bagi proses pendewasaan dan perkembangan anak. Jaga dan pastikan kembali keberadaan anak, di mana dan dengan siapa. Tidak keluar di atas jam malam agar tidak menjadi pelaku maupun korban kejahatan," kata dia.

Baca juga: Tersinggung, Seorang Pemuda Serang Pasutri Pakai Senjata Tajam

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau