YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran kepolisian setempat mengamankan puluhan anak yang diduga akan melakukan tawuran di Jalan Parangtritis kilometer 13, Padukuhan Bakulan Wetan RT. 05, Kelurahan Patalan, Jetis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (3/8/2024).
Polisi mengamankan celurit, pentungan, linggis, hingga belasan unit sepeda motor.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan, total ada 25 anak-anak yang diduga akan tawuran.
Peristiwa bermula saat patroli Polsek Jetis yang dipimpin langsung Kapolsek Jetis AKP Yang Indah, bersama 3 anggota melintas di Jalan parangtritis km 13. Saat itu melihat puluhan anak berada di sisi timur jalan.
"Kapolsek beserta anggota patroli berhenti dan menanyakan ada kejadian apa, tetapi segerombolan anak-anak dan remaja tersebut saling lempar jawaban yang berbelit-belit dan beberapa anak-anak lari menyeberang ke barat," kata Jeffry saat dihubungi wartawan, Minggu (4/8/2024).
Dikatakannya, setelah itu petugas kepolisian mengecek rumah yang dituju anak-anak itu, dan ada beberapa sepeda motor dan anak-anak, serta remaja di dalamnya.
Sajam disembunyikan di bawah tempat tidur
Kapolsek beserta anggota melakukan pengecekan dan penggeledahan di rumah tersebut dan ditemukan beberapa senjata tajam (sajam) yang di sembunyikan di bawah tempat tidur.
"Rombongan anak-anak tersebut beserta barang bukti motor dan sajam diamankan ke Polsek Jetis untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Total ada 25 anak," kata dia.
Adapun barang bukti yang diamankan 5 buah celurit, 1 buah pentungan karet warna hitam panjang sekitar 45 cm, 1 buah linggis besi panjang sekitar 50cm, dan 14 unit sepeda motor. Pihak Polsek Jetis langsung berkoordinasi dengan orangtua dan sekolah.
"Melakukan pembinaan anak serta orang tua, dan membuat surat pernyataan disaksikan orang tua," kata dia.
Jeffry mengatakan, Polres Bantul mengimbau kepada masy untuk memahami kembali peran sebagai orangtua terhadap anaknya yang mulai memasuki masa remaja.
Orangtua imbuhnya sebagai pendidik serta sekolah pertama bagi seorang anak.
Tentunya juga perlu mengajarkan norma sosial serta norma agama agar seorang anak mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar.
"Kami, berpesan bahwa peran orangtua sangatlah penting bagi proses pendewasaan dan perkembangan anak. Jaga dan pastikan kembali keberadaan anak, di mana dan dengan siapa. Tidak keluar di atas jam malam agar tidak menjadi pelaku maupun korban kejahatan," kata dia.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/08/04/195045378/diduga-akan-tawuran-puluhan-anak-dan-remaja-diamankan-bersama-celurit-di