YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan yang ditemukan meninggal dunia di lubang aliran air menuju sungai yang terletak di Padukuhan Jambean RT02, Triwidadi, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diketahui sudah meninggalkan rumah sejak sepekan lalu.
Korban sengaja diikat karena sering melukai hewan dan berteriak.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, menurut keterangan Sukirman (52), warga Polaman, Kalurahan Triwidadi, Pajangan, Bantul, korban diperkirakan kakak kandungnya yang bernama Ponirah (59).
"Berdasarkan keterangan adiknya, korban pergi dari rumah saat Idul Adha, sejak Senin 17 Juni kemarin," ujarnya kepada wartawan di Bantul, Selasa.
Baca juga: Pengakuan Sopir Pajero yang Terlibat Kecelakaan di Tol Semarang-Batang, 4 Orang Meninggal Dunia
Dikatakannya, Ponirah dan adiknya Sukirman hanya tinggal berdua.
Adiknya memang sengaja mengikat kakaknya tersebut lantaran diketahui suka melukai hewan sekitar.
"Berdasarkan keterangan adiknya kenapa diikat, sebelumnya diikat karena suka melukai hewan sekitar dan suka berteriak-teriak, memang yang bersangkutan dalam rangka pengobatan. Sempat depresi," kata dia.
Baca juga: Depresi Ditinggal Cerai Istri, Pria di Bone Gantung Diri di Dapur Rumahnya
Jeffry mengatakan, untuk penyebab kematian pihaknya belum bisa memastikan, dan saat ini masih diperiksa di RS Bhayangkara Polda DIY.
"Luka penyebab kematian masih kita lidik," kata dia.
Sebelumnya, sesosok jenasah perempuan ditemukan di lubang aliran air menuju sungai yang terletak di Padukuhan Jambean RT02, Triwidadi, Pajangan, Bantul, DIY, Selasa (25/6/2024).
Saat ditemukan, korban dalam posisi tangan terikat di belakang punggung.
Baca juga: Update Kasus Gim di Pontianak: Wanita yang Buka Jendela Diperiksa, Polisi: Member sejak April 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.