YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan memaksimalkan tiga tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) reduce, reuse, recycle (3R) usai pengosongan depo.
Diketahui, Pemkot Yogyakarta mengosongkan depo dengan membuang sampahnya ke TPA Piyungan dari Selasa (25/6/2024) hingga Kamis (27/6/2024).
Penjabat (PJ) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengatakan, ada TPST 3R yang dimaksimalkan yakni yang berada di Kranon, Karangmiri, dan Nitikan. Sugeng menargetkan tiga TPST 3R itu bisa beroperasi 100 persen pada Juli ini.
Baca juga: TPA Piyungan Dibuka Darurat Bikin Senang Pemulung Sampah
“Operasioanalisasi di tiga titik yang sedang dibangun Insya Allah Juli 100 persen. Sebagai tindak lanjut yang dilakukan saat ini,” ujar Sugeng saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/6/2024).
Menurut Sugeng, dalam pengolahan sampah di Kota Yogyakarta ini bukanlah hanya berbicara soal teknis saja tetapi juga permasalahan sosial. Sehingga dalam penanganannya dibutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam mengeksekusinya.
Terutama saat adanya penolakan pembangunan TPST 3R di Karangmiri. Menurut Sugeng, saat ini sudah dilakukan komunikasi dengan warga.
“Itu sudah clear. Kemarin bukan demo lah tetapi dialog dengan warga. Langkah-langkah itu yang dilakukan Pemkot. Ya keno iwake tapi ora buthek banyune (tepat sasaran tetapi tidak sampai ada pergolakan di masyarakat),” ucap dia.
Selain mengoptimalkan TPST 3R, Pemkot Yogyakarta juga segera mengoptimalkan lahan pinjaman dari Pemda DIY yang terletak di Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY.
Lahan pinjaman tersebut nantinya digunakan untuk pengolahan sampah. Dia memastikan lahan tersebut bukan hanya menjadi tempat pembuangan sampah saja.
“Enggak akan beda seperti di Nitikan, Karangmiri, Kranon sehingga masyarakat melihat bahwa Pemkot tidak membuang sampah. Itu salah satu yang akan dioptimalkan,” ucap dia.
Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY itu menyebut bahwa sampah reguler atau produksi sampah tiap harinya di Kota Yogyakarta kurang lebih 200 ton.
Harapannya 200 ton tersebut selesai diolah di 3 TPST 3R tersebut. Sedangkan lahan pinjaman dari Pemda DIY ini nantinya difungsikan jika terjadi adanya lonjakan sampah di luar 200 ton.
“Permasalahan reguler selesai ditambah Piyungan berjalan. Dan pengosongan kalau bisa ke depan, depo sampah masyarakat tidak sampai turun ke depo tetapi kami siapkan truk di situ jadi buang langsung di situ, langsung angkut,” jelas Sugeng.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengaktifkan kembali bank sampah yang ada di Kota Yogyakarta.
“Yuk jaga bareng Pemkot juga konsekuen, agar Kota Yogyakarta yang jadi facenya DIY dapat bersih dan rapi dari permasalahan sampah,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.