Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekat Pemukiman, Warga Banguntapan Tolak TPS3R Milik Pemkot Yogyakarta

Kompas.com - 06/06/2024, 19:13 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tempat pengolahan sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Karangmiri milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang berlokasi di Kalurahan Jagalan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, ditolak warga.

Pemerintah Kota Yogyakarta masih akan berdiskusi terkait masalah ini.

Baca juga: Atasi Tumpukan Sampah di Jalan, Pemerintah DIY Terpaksa Buka TPA Piyungan

Sosialisasi warga dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta dilakukan di Kantor Kalurahan Jagalan, Kamis (6/6/2024). Warga menolak dengan membantangkan spanduk bertuliskan "Tetap Menolak TPS3R. JAGALAN MELAWAN".

Warga juga berteriak meminta segera menutup kawasan itu.

"Jangankan menolak, kami melawan pun siap dari warga Jagalan," kata Perwakilan warga Jagalan usia pertemuan Andri Triyanto kepada wartawan Kamis.

Dikatakannya, warga menyayangkan karena selama ini tidak ada sosialiasasi terkait pembangunan TPS3R, dan baru pertama kali bertemu dengan perwakilan dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Selain itu, sudah ada uji coba selama sepekan terakhir.

Saat pondasi dibangun, warga mengklaim tidak mengetahui bahwa akan dibangun TPS3R. Warga menyayangkan karena lokasinya dekat dengan pemukiman.

"Saat ini yang paling berdampak bau, polusi dari alat itu sendiri. Mesin ada asap dan sebagainya. Jangka panjang pasti berdampak ke kesehatan," kata dia.

Andri mengakui dari pertemuan tadi tidak ada kesimpulan yang berarti, dan belum ada solusi apakah mau ditutut atau tidak.

"Nggak ada realisasi nanti ditutup dan sebagainya," kata dia.

Amri warga lainnya mengakui tidak ada sosialisasi terhadap warga, dan sudah ada pembangunan. Pihaknya khawatir ada sampah yang tidak bisa diolah sehingga menimbulkan masalah dikemudian hari.

"Nggak ada realisasi nanti ditutup dan sebagainya," kata dia.

Panewu Banguntapan I Nyoman Gunarsa mengatakan, pihaknya memediasi warga dengan DLH Kota Yogyakarta. Harapannya warga didengarkan aspirasinya.

"Mendengar langsung aspirasi masyarakat, yang selama ini memang belum pernah ketemu, belum pernah ada sosialisasi," kata Gunarsa.

Dijelaskannya, status tanah milik Pemerintah Kota Yogyakarta, namun lokasinya berada di wilayah Jagalan, Banguntapan. Pihaknya tidak mengetahui sejarah tanah tersebut.

"Sudah lama banget itu. Ke depan kita telusuri lagi," kata dia.

Baca juga: Sampah Menumpuk di Jalan Protokol Yogyakarta, Pj Wali Kota: Ada Beberapa yang Tak Mudah

Kepala DLH Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto, tidak berbicara banyak ketika ditanya soal penolakan ini.

"Besok saja. Kita masih diskusi, berproses," ucap Sugeng. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Terguling hingga Masuk Jurang di Bantul, Obat Nyamuk Bakar Berhamburan di Jalanan

Truk Terguling hingga Masuk Jurang di Bantul, Obat Nyamuk Bakar Berhamburan di Jalanan

Yogyakarta
Kemenlu Sebut 165 WNI Terancam Hukuman Mati, Terbanyak di Malaysia dengan Kasus Narkoba

Kemenlu Sebut 165 WNI Terancam Hukuman Mati, Terbanyak di Malaysia dengan Kasus Narkoba

Yogyakarta
Sakit Hati Difitnah Curi Ayam, Pria di Gunungkidul Bunuh Nenek Tetangganya Sendiri

Sakit Hati Difitnah Curi Ayam, Pria di Gunungkidul Bunuh Nenek Tetangganya Sendiri

Yogyakarta
Curi Sepeda Motor, Pria Asal Sukoharjo 'Didor' Polisi di Gunungkidul

Curi Sepeda Motor, Pria Asal Sukoharjo "Didor" Polisi di Gunungkidul

Yogyakarta
Pelaku Pembunuhan Nenek di Gunungkidul Ditangkap, Motif Sakit Hati Difitnah

Pelaku Pembunuhan Nenek di Gunungkidul Ditangkap, Motif Sakit Hati Difitnah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Cap Negatif Sukolilo di Google Maps, Ini Alasannya

Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Cap Negatif Sukolilo di Google Maps, Ini Alasannya

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Pilkada 2024, Bupati Bantul Bantah Pecah Kongsi dengan Wakilnya

Pilkada 2024, Bupati Bantul Bantah Pecah Kongsi dengan Wakilnya

Yogyakarta
Alami Kecelakaan Tunggal, Pengendara Motor di Bantul Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

Alami Kecelakaan Tunggal, Pengendara Motor di Bantul Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

Yogyakarta
Mengenal Blondo, Kuliner Lawas dari Sisa Pembuatan Minyak Kelapa

Mengenal Blondo, Kuliner Lawas dari Sisa Pembuatan Minyak Kelapa

Yogyakarta
Usai Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Jalan-jalan ke Malioboro

Usai Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Jalan-jalan ke Malioboro

Yogyakarta
Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Konsumsi Sabu

Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Konsumsi Sabu

Yogyakarta
Lagi, Sampah Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta

Lagi, Sampah Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta

Yogyakarta
4 Jemaah Haji Asal DIY Meninggal Dunia di Tanah Suci, Apa Penyebabnya?

4 Jemaah Haji Asal DIY Meninggal Dunia di Tanah Suci, Apa Penyebabnya?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com