YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto buka suara soal sampah yang menumpuk di sejumlah jalan protokol seperti Jalan Affandi dan Jalan Ki Mangunsarkoro.
Menurut Sugeng, Pemkot Yogyakarta berupaya untuk mengangkut sampah yang menumpuk di jalan-jalan protokol. Namun, kata dia, untuk mengangkut sampah seluruhnya tidaklah mudah.
"Kami tetap mengupayakan. Kalau toh masih ada tumpukan, ada beberapa memang tidak mudah," ujarnya, Kamis (6/6/2024).
Baca juga: Sampah Kembali Kepung Kota Yogyakarta, Ada yang Menumpuk di Jalan Protokol
Dia sudah meminta Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan pengangkutan maupun pengawasan. Namun, terdapat kendala dalam melakukan pengawasan yaitu keterbatasan personel.
"Kami tetap komitmen menyelesaikan permasalahan itu kami juga kepada masyarakat untuk lebih sadar (tidak buang sampah sembarangan)," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat untuk memilah sampah. Sampah-sampah anorganik dapat diberikan atau dibuang ke bank-bank sampah di Kota Yogyakarta yang jumlahnya sudah ratusan.
"Memilah sampah, di bank-bank sampah terbentuk ada 678 titik di Kota Yogya, dioptimalkan," kata dia.
"Sebisa mungkin sampah tidak sampai tempat pembuangan sampah terkelola terkondisi dengan baik," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, tumpukan sampah kembali muncul di jalan protokol Kota Yogyakarta. Kali ini timbunan sampah terlihat di tengah pembatas jalan di Jalan Affandi, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Pantauan Kompas.com sampah terbungkus kantong-kantong plastik ditimbun di tengah-tengah pembatas jalan tak jauh dari Pasar Demangan.
Selain sampah yang dibungkus plastik nampak pula sampah ranting bekas tebangan pohon, dan juga sampah berupa kasur yang ditumpuk di depan toko elektronik di jalan tersebut.
Salah satu penjual makanan di Jalan Affandi Atik mengatakan tumpukan sampah di Jalan Affandi sudah sudah satu bulan lebih.
Baca juga: 15 Persen Sampah Mengalir ke Laut, Kondisi Pesisir Jateng Memprihatinkan
“Sudah berapa bulan, sejak depo-depo ditutup. Sudah lama, sudah enggak ada actionnya,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (5/6/2024).
Atik mengatakan kawasan Jalan Affandi ini memang tidak ada yang menjaga. Kondisi ini membuat oknum masyarakat dapat membuang sampah seenaknya di tengah jalan.
“Yang dijaga itu depo saja. Satu depo bisa dijaga 10 orang. Satu depo dijaga 10 orang, lha di titik-titik rawan itu juga dijaga,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.