YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, menerima laporan beberapa jemaah haji yang mengalami sakit. Bahkan ada yang teringat rumahnya dan masih ingin mencari pakan ternak.
Kasi Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Gunungkidul, Taufik Ahmad Soleh menyampaikan sejumlah jemaah haji asal Kabupaten Gunungkidul memerlukan pengobatan lanjutan oleh tenaga kesehatan kloter yang dirujuk Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Baca juga: Kemenag Sulsel Buka Layanan Aduan bagi Keluarga Jemaah Haji Palsu
Adapun diantaranya Suliyem usia 76 tahun mengalami gangguan dimensia atau kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan seseorang yang umumnya terjadi pada lansia.
Lalu, Hadid Akbar mengalami demam tinggi, saat ini kondisinya sudah membaik dan bergabung dengan rombongannya.
Kemudian, Kandani (75), mengalami gangguan jantung namun bisa rawat jalan.
"Untuk Mbah Suliyem secara fisik sehat. Namun masih labil memorinya. Kadang merasa masih di kampung akan ke kebun, cari pakan ternak," kata Taufik saat dihubungi wartawan melalui telepon Selasa (4/6/2024).
Dikatakannya saat ini suhu di Makkah antara 42 sampai 44 derajat. untuk itu, jemaah diimbau banyak minum termasuk oralit. Selain itu, mengurangi aktivitas di luar pada siang hari, dan membawa air semprot muka.
"Petugas mengatur ibadah ke Masjidil Harom dengan memperhatikan kondisi phisik, dan dilakukan pantauan dan pemeriksaan rutin setiap pagi kesehatan jemaah," kata dia.
Taufik mengatakan, ada jemaah haji asal Gunungkidul yang menyusul ibadah tahun ini. Jemaah cadangan tersebut bernama Sutapti Pudjo Wardoyo, asal Kapanewon Karangmojo.
Dia diberangkatkan melalui kloter 85 berangkat ke tanah suci pada Senin (3/6/2024) kemarin.
"Dikarenakan adanya jemaah yang tidak mendapatkan Istithaah karena sakit. Sehingga, untuk mengisi kekosongan ini, kami diminta menyiapkan jemaah cadangan yang siap diberangkatkan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.