YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dugaan kasus keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Kali ini, musibah menimpa belasan warga Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono menyampaikan, ada 12 orang yang mengalami keluhan akibat dugaan keracunan.
Ada pun lima orang dirawat di rumah sakit, dan bahkan seorang anak meninggal dunia.
Berdasarkan informasi dari warga, diketahui korban yang tewas adalah bocah berusia 10 tahun.
Baca juga: Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah
Selain itu, seorang di antara korban yang dirawat, terpaksa dirujuk ke rumah sakit PKU Muhammadiyah.
Peristiwa ini terjadi di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, dengan gejala diare, mual, dan muntah pada para korban.
"Dari lima yang dirawat satu meninggal dunia (hari ini) tetapi masih kami konfirmasi penyebabnya masih dugaan (keracunan)," kata Ismono saat dihubungi melalui telepon, Minggu (26/5/2024).
Dijelaskannya, kejadian dugaan keracunan terjadi pada Kamis (23/5/2024) lalu.
Baca juga: Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal
Makanan yang diduga beracun berasal dari acara syukuran di rumah salah satu warga Padukuhan Tumpak.
Petugas dari Puskesmas Playen datang ke lokasi pada Sabtu (25/5/2024) setelah mendapatkan laporan tersebut.
Mereka datang untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan juga sudah melakukan koordinasi dengan petugas surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul.
"Pada hari Senin 27 Mei tim Dinas Kesehatan akan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan epidemiologi."
Baca juga: 14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia
"Karena kejadian sudah pada hari Kamis 23 Mei 2024, dan baru terlaporkan pada hari Sabtu 25 Mei 2024, maka sampel makanan tidak bisa diambil," kata dia.
"Jika dimungkinan akan dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan sampel laboratorium dari penderita," ucap Ismono.
Ismono mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi lanjutan dari tim PE yang akan terjun di lapangan untuk memastikan penyebabnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.