YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap, kerja sama pengolahan sampah antara Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Pemerintah Kota Yogyakarta dapat menumbuhkan UMKM.
Hal ini karena hasil dari pengolahan sampah berupa panel yang dapat dimanfaatkan UMKM dan akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah
"Panel itu kan punya tanggung jawab, UMKM harus tumbuh. Di mana panel-panel ini bisa jadi produk baru bagi UMKM di Yogyakarta, kalau nggak ya rugi," ujar Sultan di Kantor Gubernur DIY, Jumat (17/5/2024).
Sultan berharap sampah yang selama ini dianggap barang yang tidak memiliki nilai ekonomi, setelah diolah dapat memiliki nilai jual dan meningkatkan UMKM.
"Sampah yang selama ini dianggap barang buangan menjadi sesuatu bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar dia.
Pengolahan sampah dari Yogyakarta dan Bantul ada di desa Bawuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Setiap harinya, sampah yang bisa diolah di sana 100 ton.
Sultan berharap kapasitas pengolahan sampah ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar tidak merugi.
"Kan harus dipenuhi dengan kapasitas per hari yang sudah ditentukan. Misal sehari 100 ton, tapi yang masuk di bawah itu kan berarti di bawah kapasitas. Saya khawatir nanti rugi, semakin menurun," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Bantul setujui kerjasama untuk mengolah sampah bersama-sama.
Baca juga: Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjelaskan, Pemkab Bantul menyediakan lokasi pengolahan sampah di Bawuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul.
Pengolahan sampah menggunakan Intermediate Treatment Facility (ITF), di mana sampah akan diolah dengan pemilahan, dikarbonasi untuk sampah yang bersifat residual, dengan demikian sampah akan selesai di tempat pengolahan sampah ini.
“Di samping itu juga penerapan teknologi yang lebih modern juga sedang kita persiapkan di tempat yang bersebelahan dengan ITF di Bawuran, yakni mengolah sampah menjadi papan-papan yang bisa digunakan di sektor industri lanjutan,” ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (17/5/2024).
Ia menambahkan untuk sampah yang bersifat organik nantinya akan diolah sebagai pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan di lumbung Mataram DIY.
Untuk kapasitas ITF, tiap harinya bisa mengolah sebanyak 100 ton sampah.
“Kapasitas optimalnya 100 ton, itu bertahap ada modul 1-3 dan seterusnya. Sementara ini kami siapkan 2-3 modul dulu, 40-50 ton sampah dari kota (Yogyakarta),” jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.