Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan "Flare" di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Kompas.com - 05/05/2024, 13:56 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi buru oknum yang menyalakan flare di puncak Alap-alap Gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah. 

Saat ini polisi masih meminta keterangan dari sejumlah pendaki dan penjual warung di sekitar lokasi. 

Polisi juga memeriksa dan melacak daftar pendaki atau pengunjung yang tercatat di loket basecamp. 

"Dilakukan tracing pengunjung yang teregister di loket nomor HP dan alamat pengunjung di masing-masing loket basecamp," kata Kapolsek Ngablak, AKP Suhartoyo, dilansir dari Tribunnews.com

Baca juga: Pendaki Penyulut Flare di Gunung Andong Terancam Di-blacklist Seumur Hidup

Untuk langka antisipasi, petugas juga akan melakukan razia secara selektif kepada para pengunjung. 

Pemeriksaan dilakukan pada seluruh barang bawaan pendaki dan melakukan pendataan barang bawaan yang tidak boleh dibawa dan dititipkan di basecamp.

Baca juga: Video Viral Pendaki Nyalakan Flare di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Kemudian barang boleh diambil lagi setelah pengunjung turun dari puncak gunung.

"Akan dilakukan peningkatan pengawasan kepada para pengunjung dan melakukan patroli bersama," ujar Suhartoyo.

Baca juga: Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Tanggapan pengelola

Gunung Andong di Magelang, Jawa Tengah.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Andong di Magelang, Jawa Tengah.

Sementara itu, kasus itu terungkap usai beredar video sejumlah pendaki berfoto dengan latar belakang asap flare di puncak Gunung Andong. 

Aksi tak terpuji itu pun viral usai diunggah oleh akun Instagram @andongviapendem. 

Beberapa saat kemudian, beberapa pendaki melakukan klarifikasi bahwa mereka hanya menumpang foto "selfie" saat ada asap flare. 

Namun mereka mengaku tak mengetahui siapa yang membawa dan menyalakan flare tersebut. 

"Ini dapat informasi dari yang bersangkutan itu ingin mengklarifikasi kaitannya dengan kejadian itu bahwa ada informasi sementara mereka itu hanya numpang foto," ujar Kepala Resort Pemangkuan Hutan Pagergunung, BKPH Ambarawa, KPH Kedu Utara, Muhlisin.

Bahaya flare 

Sementara itu, petugas mengakui kecolongan dengan adanya aksi oknum tersebut. Aksi flare itu termasuk berbahaya karena berpotensi memicu kebakaran hutan dan mengganggu pengunjung lainnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com