Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Antraks di Yogyakarta, Penerapan Zonasi, dan Pembatasan Lalu Lintas Ternak...

Kompas.com - 14/03/2024, 13:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerapkan zonasi untuk pencegahan penyebaran antraks di beberapa lokasi di Sleman dan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Dinas DPKP DIY, Hery Sulistio Hermawan mengatakan, selain penerapan zonasi, pihaknya telah melakukan beragam cara untuk pencegahan penyebaran antraks di DIY. Mulai dari inventarisasi kasus, hingga komunikasi dengan Dinas Kabupaten di Sleman, Gunungkidul, dan juga Klaten, Jawa Tengah.

"Nah, kita menyiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka penanggulangan supaya itu tidak menyebar," ucapnya, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Muncul Lagi di Gunungkidul, Apa Itu Antraks?

Dalam inventarisasi kasus tersebut, pihaknya juga menyiapkan berbagai obat-obatan untuk hewan ternak yang berada di daerah paparan antraks seperti menyiapkan dan memberikan vitamin, vaksinasi, dan melakukan disinfektan.

"Termasuk menyepakati dilakukan zonasi artinya dengan zonasi itu kita melakukan klasifikasi daerah-daerah yang memang merah harus ditangani serius, kuning daerah-daerah yang harus diantisipasi jangan meluas ke sana. Daerah hijau, daerah-daerah yang aman," paparnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Hendra Wibawa menambahkan, dari hasil pemeriksaan diketahui terdapat dua pemilik hewan ternak terkonfirmasi antraks yakni di wilayah Gayamharjo, Prambanan, Sleman, DIY, serta Serut, Gedangsari, Gunungkidul, DIY.

"Walaupun itu di dua kabupaten, tetapi jaraknya tidak jauh, radiusnya tidak lebih dari 200 meter. Kalau kita mau menetapkan zonasi yang harus ditangani yang merah itu tadi," kata dia.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Antraks di Gunungkidul: Warga Konsumsi Sapi yang Sudah Dikubur, 87 Orang Positif


Area zona merah

Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah perketat peredaran daging untuk cegah persebaran penyakit antraks KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah perketat peredaran daging untuk cegah persebaran penyakit antraks 

Untuk area yang masuk zona merah menurutnya, harus mendapatkan perhatian lebih seperti jika terdapat hewan ternak di area merah harus segera diberikan antibiotik dan dilakukan vaksinasi.

Dia menambahkan, di area tersebut sebelumnya tidak ada riwayat antraks.

Terkait sumber paparan, BBVET Wates kesulitan untuk melacaknya karena bisa melalui berbagai macam cara.

"Kalau di daerah itu tidak ada riwayat sebelumnya, belum ada. Biasanya penyebab awal itu agak susah identifikasi tapi penyebaran faktor risikonya dari rumput yang tercemar," kata dia.

Baca juga: Sempat Mewabah di Gunungkidul, Ini Bahaya Antraks bagi Manusia dan Hewan Ternak

Selain dari pakan penyebaran, juga bisa terjadi melalui gaduh ternak.

Gaduh ternak adalah pemilik hewan ternak mempercayakan hewannya kepada seseorang dengan imbalan bagi hasil.

"Mungkin saling gaduh ternak ternak sakit digaduhkan. Ada ternak sakit dipotong kemudian diberikan ke warganya," kata dia.

Henda menambahkan, untuk sementara waktu, lalu lintas hewan ternak di zona merah untuk diisolir sementara waktu.

"Lalu lintasnya iya, harus dibatasi tidak boleh keluar sementara ini," kata dia.

Baca juga: Antraks Menyebar di Gunungkidul, Ini Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com