Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu DIY Temukan 30 TPS di Gunungkidul Kekurangan Surat Suara, Capai Ratusan Lembar

Kompas.com - 15/02/2024, 09:13 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan adanya puluhan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Gunungkidul yang mengalami kekurangan surat suara sampai ratusan lembar.

Anehnya, kekurangan surat suara di puluhan TPS di Gunungkidul ini dengan nominal angka bulat seperti 100 dan 50 lembar.

Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib mengatakan, selama proses pencoblosan terdapat beberapa catatan dari Bawaslu DIY kepada penyelenggara pemilu yakni KPU.

Salah satunya adalah ditemukannya TPS yang kekurangan surat suara dengan jumlah yang cukup banyak dan angka bulat yakni 100 surat suara.

"Jadi yang cukup menonjol di Gunungkidul adalah soal TPS yang kekurangan atau kelebihan surat suara. Total ada 30 TPS yang kurang surat suara, kecenderungannya kurang dan angka cukup signifikan dan angkanya bulat 100," ujarnya saat ditemui di Kantor Bawaslu DIY, Rabu (14/2/2024). 

Baca juga: Warga di Bima Rusak TPS dan Bakar Kotak Surat Suara

Baca juga: Bawaslu: Pelanggaran Netralitas ASN Kedua Terbesar Setelah Etik

Najib mencontohkan TPS yang mengalami surat suara kurang dengan jumlah signifikan yakni di Patuk, Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di Salam TPS 1 yang kekurangan surat suara 100.

"Kemudian di Purwosari, di Desa Giricahyo TPS 9 kurang 100, Semin di Desa Candirejo di TPS 27 kurang 100, kemudian di Wonosari di Payaman TPS 22 kurang 100 untuk DPD, Karangmojo di Desa Gedangrejo juga kurang 100 untuk DPR RI, lalu di Rongkop di  Sabaran TPS 01 untuk PPWP kurang 100," ungkap Najib.

"Selanjutnya di Nglipar, di Talangrejo, untuk PPWP juga kurang 100," imbuhnya.

Baca juga: Warga di Bima Rusak TPS dan Bakar Kotak Surat Suara

Menurut dia, kekurangan surat suara dengan jumlah bulat seperti 100 ini menjadi perhatian Bawaslu DIY.

Pihaknya tidak menampik adanya TPS yang kekurangan surat suara dengan jumlah yang sedikit. Tetapi hal itu menurutnya masih wajar.

"Yang kecil (kekurangan) gak perlu saya sebutkan ya (lokasi) ada yang satu, ada yang 10 misalnya itu mungkin kesalahan teknis menghitung. Tapi kalau sudah 100 itu kan dua bendel surat suara ini problem kecermatan," kata dia.

Baca juga: Klaim Kalahkan Ganjar di Kampung Halaman Purbalingga, Pendukung Prabowo Ramai-ramai Cukur Gundul

Kasus TPS dengan kelebihan suara

Selain kekurangan surat suara, menurut Najib juga ditemukan TPS yang mengalami kelebihan jumlah surat suara seperti di Kecamatan Purwosari, Giricahyo, TPS 10 mengalami kelebihan surat suara DPD sebanyak 100 lembar.

"Kalau ada kelebihan tidak signifikan," kata dia.

Terkait dengan kurangnya surat suara di sejumlah TPS tersebut, pihak KPPS harus berkoordinasi dengan KPU Kabupaten untuk mendapatkan surat suara dari TPS lain, atau jika masih kurang harus mengambil dari gudang KPU kabupaten.

"Jadi kalau angka kecil bisa di-cover oleh TPS sebelah. Meskipun masalahnya ada tidak klopnya dengan jumlah misalnya kurang 37 diambilkan ke TPS lain dengan kelebihannya 36. Ya beda-beda tipis memersiskannya tidak mudah," kata dia.

"100 itu pasti diambilnya dari gudangnya KPU," sambung dia.

Najib menambahkan dengan temuan ini ada indikasi ketidakcermatan dari petugas yangmelakukan packing surat suara di Kabupaten Gunungkidul.

"Ini seperti kalau ujian harus ada pengulangan 'her' ya. Tidak bisa selesai dalam sekali langkah. Memang yang hitung manusia pasti ada kilafnya tapi kalau kilafnya dalam jumlah banyak ya harus dievaluasi," pungkas dia.

Baca juga: Unggul Versi Quick Count, Pendukung Prabowo-Gibran di Gresik Cukur Gundul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com