Salin Artikel

Bawaslu DIY Temukan 30 TPS di Gunungkidul Kekurangan Surat Suara, Capai Ratusan Lembar

Anehnya, kekurangan surat suara di puluhan TPS di Gunungkidul ini dengan nominal angka bulat seperti 100 dan 50 lembar.

Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib mengatakan, selama proses pencoblosan terdapat beberapa catatan dari Bawaslu DIY kepada penyelenggara pemilu yakni KPU.

Salah satunya adalah ditemukannya TPS yang kekurangan surat suara dengan jumlah yang cukup banyak dan angka bulat yakni 100 surat suara.

"Jadi yang cukup menonjol di Gunungkidul adalah soal TPS yang kekurangan atau kelebihan surat suara. Total ada 30 TPS yang kurang surat suara, kecenderungannya kurang dan angka cukup signifikan dan angkanya bulat 100," ujarnya saat ditemui di Kantor Bawaslu DIY, Rabu (14/2/2024). 

Najib mencontohkan TPS yang mengalami surat suara kurang dengan jumlah signifikan yakni di Patuk, Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di Salam TPS 1 yang kekurangan surat suara 100.

"Kemudian di Purwosari, di Desa Giricahyo TPS 9 kurang 100, Semin di Desa Candirejo di TPS 27 kurang 100, kemudian di Wonosari di Payaman TPS 22 kurang 100 untuk DPD, Karangmojo di Desa Gedangrejo juga kurang 100 untuk DPR RI, lalu di Rongkop di  Sabaran TPS 01 untuk PPWP kurang 100," ungkap Najib.

"Selanjutnya di Nglipar, di Talangrejo, untuk PPWP juga kurang 100," imbuhnya.

Menurut dia, kekurangan surat suara dengan jumlah bulat seperti 100 ini menjadi perhatian Bawaslu DIY.

Pihaknya tidak menampik adanya TPS yang kekurangan surat suara dengan jumlah yang sedikit. Tetapi hal itu menurutnya masih wajar.

"Yang kecil (kekurangan) gak perlu saya sebutkan ya (lokasi) ada yang satu, ada yang 10 misalnya itu mungkin kesalahan teknis menghitung. Tapi kalau sudah 100 itu kan dua bendel surat suara ini problem kecermatan," kata dia.

Kasus TPS dengan kelebihan suara

Selain kekurangan surat suara, menurut Najib juga ditemukan TPS yang mengalami kelebihan jumlah surat suara seperti di Kecamatan Purwosari, Giricahyo, TPS 10 mengalami kelebihan surat suara DPD sebanyak 100 lembar.

"Kalau ada kelebihan tidak signifikan," kata dia.

Terkait dengan kurangnya surat suara di sejumlah TPS tersebut, pihak KPPS harus berkoordinasi dengan KPU Kabupaten untuk mendapatkan surat suara dari TPS lain, atau jika masih kurang harus mengambil dari gudang KPU kabupaten.

"Jadi kalau angka kecil bisa di-cover oleh TPS sebelah. Meskipun masalahnya ada tidak klopnya dengan jumlah misalnya kurang 37 diambilkan ke TPS lain dengan kelebihannya 36. Ya beda-beda tipis memersiskannya tidak mudah," kata dia.

"100 itu pasti diambilnya dari gudangnya KPU," sambung dia.

Najib menambahkan dengan temuan ini ada indikasi ketidakcermatan dari petugas yangmelakukan packing surat suara di Kabupaten Gunungkidul.

"Ini seperti kalau ujian harus ada pengulangan 'her' ya. Tidak bisa selesai dalam sekali langkah. Memang yang hitung manusia pasti ada kilafnya tapi kalau kilafnya dalam jumlah banyak ya harus dievaluasi," pungkas dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/15/091347678/bawaslu-diy-temukan-30-tps-di-gunungkidul-kekurangan-surat-suara-capai

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com