KOMPAS.com - Tiga orang tewas dalam kecelakaan maut bus pariwisata di jalan Dlingo-Imogiri, Kapanewon (Kecamatan) Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (8/2/2024).
Seorang korban selamat dalam insiden tersebut, Wahyono (56), menceritakan detik-detik busnya terguling. Petaka bermula ketika busnya melintasi turunan.
"Saat menanjak sedikit lalu ada jalan turunan, saat turun itu semakin cepat jalannya bus," ujarnya, Jumat (9/2/2024), dikutip dari Tribun Solo.
Ia menduga, busnya melaju dalam kecepatan 100 kilometer per jam.
"Bus berjalan dengan kecepatan tinggi, saya kira itu 100 km/jam, jadi saya hanya pasrah saja," ucapnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Imogiri Bantul, Diduga Rem Blong
Wahyono yang duduk di baris belakang, berniat melompat keluar melalui pintu bus yang dekat dengan tempat duduknya. Namun, ia mengurungkannya karena bus melaju kencang.
Detik-detik jelang kecelakaan, penumpang dilanda kepanikan. Sejumlah penumpang yang berada di bagian depan berlarian ke area belakang bus.
Di tengah kepanikan, Wahyono teringat putrinya, Aissyah Kusumawati (28), dan sang cucu. Aissyah bersama anaknya duduk di bagian depan. Mereka tak bisa bergerak.
Waktu itu, Wahyono melihat tubuh putrinya terpontang-panting. Wahyono pun hanya bisa pasrah.
Akibat kecelakaan itu, Aissyah meninggal. Adapun dua korban lainnya adalah Heru Sarjono (40) dan Sriwati (57).
Aissyah dan Sri berasal dari daerah yang sama, yakni Kesengo RT 002 RW 002, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sedangkan, heru merupakan warga Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Bantul Bawa Rombongan Karyawan Pabrik