Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan ke Polisi, Butet: Projonya Sedang Pansos

Kompas.com - 30/01/2024, 21:02 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan asal Yogyakarta Butet Kartaredjasa dilaporkan ke polisi oleh Pro Jokowi (Projo), Selasa (30/1/2024).

Butet dilaporkan lantaran dinilai menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di Hajatan Rakyat untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Laporan tersebut tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: STTLP/114/I/2024/SPKT/Polda DIY tertanggal 30 Januari 2024. Tertulis sebagai pelapor adalah Aris Widihartanto. 

Baca juga: Puan-Bambang Pacul Makan Bakso di Magelang, Sindir Jokowi-Prabowo?

Saat dikonfirmasi, Butet menanggapi laporan tersebut dengan santai.

Baginya pelaporan itu hanya bentuk panjat sosial atau pansos yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu. 

“Oh nggak papa karena projonya sedang pansos. Panjat sosial dari pantun saya. Ya, boleh-boleh saja semua warga bangsa ini boleh melakukan apa pun karena itu memang dijamin oleh Undang-Undang. Melaporkan saya ndak papa,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Bantul, DIY, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Alasan Polisi Tidak Menahan Remaja Pengemudi Fortuner yang Tabrak Elf hingga Sebabkan 2 Orang Tewas

Baca juga: Bambang Pacul: Jika Jawa Tengah Ambruk, Seluruh Indonesia Akan Ambruk

Pantun dan bentuk kebebasan berekspresi

Terkait dengan pantun, Butet menjelaskan bahwa dirinya hanya menyampaikan pikiran-pikirannya dan sebagai bentuk kebebasan berekspresi yang dijamin oleh UUD 1945.

Sebagai seniman lanjut Butet, mengekspresikan sesuatu bisa melalui berbagai media seperti menulis entah itu berupa puisi, cerpen, pantun, atau naskah monolog. Bisa juga melalui aksi panggung seperti teater mengingat dirinya juga sebagai aktor teater.

“Saya juga seorang pelukis, saya bisa mengekspresikan kebebasan saya berekspresi di kanvas di kertas secara visual dan itu dijamin oleh UUD 45 dan itu satu hal yang sewajarnya di dalam kehidupan berdemokrasi,” kata dia.

Baca juga: Optimistis Jateng Tetap Kandang Banteng, Ini Penegasan Puan Maharani

Budayawan Butet Kartaredjasa turut hadir dalam acara kampanye pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Hajatan Rakyat Harapan Jutaan Rakyat di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/1/2024).KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya Budayawan Butet Kartaredjasa turut hadir dalam acara kampanye pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Hajatan Rakyat Harapan Jutaan Rakyat di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/1/2024).

Saat disinggung soal penggunaan nama binatang pada pantunnya, Butet menjelaskan bahwa saat di panggung dia hanya bertanya kepada penonton dan dijawab oleh simpatisan yang hadir.

“Kata binatang yang mana? Wedhus? Ha nek ngintil (mengikuti) itu siapa? Kan saya cuma bertanya pada khalayak. Yang ngintil siapa? Wedhus, berarti kan yang tukang ngintil wedhus. Tafsir aja, apa saya sebut nama Jokowi? Saya bilang ngintil kok,” kata dia.

Butet menjelaskan, pantun yang dirinya buat tersebut adalah bentuk kritik kepada Presiden Jokowi.

Baca juga: Ditanya Kesiapan Maju Pilgub Jateng, Bambang Pacul: Tugas Saya PDI-P Menang Spektakuler

 

Butet mengaku sebagai Jokower sejak 2014 sebagai pendukung, pembela, hingga membantu Jokowi.

Sebagai bentuk kecintaannya dengan Jokowi menurutnya sudah sewajarnya untuk mengingatkan.

“Diingatkan secara sopan secara alus nggak mau dengerin. Alus nggak iso yo rodo kasar setitik. Justru karena saya itu menyayangi Jokowi maka saya mengkritik mengingatkan,” pungkasnya.

Baca juga: Tanggapi Survei Litbang Kompas, FX Rudy: Tidak Menyerah, Terus Bergerak

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com