Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Parkir "Nuthuk", Dishub Kota Yogyakarta Rancang Aplikasi Catat Waktu Parkir

Kompas.com - 26/01/2024, 09:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Yogyakarta segera membuat aplikasi untuk untuk mencegah parkir nuthuk atau parkir dengan harga yang tidak wajar.

Selama ini, peristiwa parkir nuthuk hampir selalu terjadi saat musim libur panjang.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto menjelaskan, tarif parkir di tempat parkir resmi Pemkot Yogyakarta memiliki tarif yang sudah ditentukan.

"Tarif parkir bus di tempat khusus parkir Senopati itu tiga jam pertama Rp 75.000," ujar Yulianto, saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Jika Terpilih Presiden, Anies akan Jadikan Yogyakarta Kancah Baur Budaya

Ia menambahkan, setelah parkir tiga jam, bus dikenakan tarif tambahan yakni Rp 20.000 pada jam berikutnya.

Selama ini, juru parkir menulis secara manual jam berapa bus masuk dan jam berapa bus tersebut keluar dari tempat khusus parkir.

Saat ini, Dishub Kota Yogyakarta belum memiliki alat untuk perekaman lama parkir kendaraan di tempat parkir khusus resmi miilk Pemkot Yogyakarta.

"Masih manual ditulis, ke depan kita saat ini sedang merencanakan membuat sebuah aplikasi yang memudahkan petugas mengecek berapa jam kendaraan parkir," ujar dia.

Yulianto menambahkan, aplikasi ini sekaligus sebagai bentuk akuntabilitas dan pertanggungjawaban agar wisatawan mengetahui berapa lama parkir di tempat khusus parkir.

Dia mencontohkan beberapa waktu lalu sempat viral saat petugas parkir yang berada di tempat khusus parkir Senopati menarik tarif parkir Rp 70.000 dan difoto oleh pihak bus.

Baca juga: Catat, Ini Nomor Aduan Dishub Kota Yogyakarta Jika Kena Parkir Nuthuk

"Tarif parkir bus itu memang Rp 75.000 tiga jam pertama, secara aturan tidak menyalahi aturan, yang disampaikan di sana (media sosial) kan tidak dikasih karcis," beber dia.

"Saat kita klarifikasi ketika rombogan akan pulang petugas parkir akan ambil karcis terlebih dahulu, pimpinan rombongan mengatakan tidak usah, tetapi cukup difoto petugas tahu persis kalau difoto," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com