YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman meminta agar pelaku wisata, tukang parkir dan kuliner tidak memanfaatkan lonjakan wisawatan saat libur Natal dan Tahun Baru dengan mematok harga yang tidak wajar.
"Ada beberapa hal yang kami sampaikan yaitu terkait dengan bagaimana kita menyambut wisatawan dengan mewujudkan Sapta Pesona, artinya keamanan, kenyamanan kemudian ramah," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Libur Nataru, 12 Titik Menuju Tempat Wisata di Jogja Ini Diprediksi Macet
Ishadi mengatakan pihaknya sudah mengimbau para pelaku wisata agar tak aji mumpung saat libur Nataru.
"Jangan sampai nanti dengan kunjungan wisatawan yang melonjak melakukan aji mumpung dengan nuthuk tarif parkir, terus kemudian (harga) kulinernya. Itu tidak baik," tegasnya.
Menurutnya, praktik-praktik tersebut berdampak pada citra buruk pariwisata di Kabupaten Sleman. Selain itu, wisatawan akan menjadi enggan untuk datang kembali ke Kabupaten Sleman.
"Maka kemudian kami harapkan pelaku wisata untuk tetap menetapkan tarif sesuai dengan kewajaranya saja," tandasnya.
Ishadi berharap iimbuan ini dapat ditaati oleh para pelaku pariwisata di Sleman. Namun, jika didapati adanya tarif yang tidak wajar, dinas terkait melakukan tindakan.
Misalnya, jika praktik tersebut terkait parkir yang masuk dalam kewenangan Dinas Perhubungan, maka akan ditinjau izinnya.
Tapi kalau di lokasi parkir yang bukan kewenangan Dishub nanti akan dikoordinasikan dengan pihak terkait seperti kalurahan atau aparat keamanan setempat.
"Kalau terkait tarif kuliner "nuthuk", kalau itu menggunakan kios milik pemda tentu saja akan kita lakukan edukasi. Tapi kalau kemudian selalu berulang, nanti akan kita evaluasi menyewa kiosnya itu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.