Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Kasus Antraks, Warga di Padukuhan Jati Gunungkidul Sudah Berani Bertenak Lagi

Kompas.com - 14/12/2023, 14:20 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Wilayah Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, tampak mulai normal usai ada kasus antraks yang menyebabkan warga meninggal. 

"Sudah mandali (aman terkendali) pengecoran dari Dinas (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan) di lokasi sudah dilaksanakan," kata Lurah Candirejo, Renik David Warisman saat dihubungi melalui telepon Rabu (13/12/2023).

Dikatakannya, sejauh ini tidak ada gejala yang muncul pasca-ditemukannya kasus antraks beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kasus Antraks di Gunungkidul, Tak Ada Laporan Kasus Baru tapi Tetap Waspada

Dia berharap tidak ada lagi kasus antraks di wilayahnya sehingga masyarakat bisa hidup normal.

Menurutnya, adanya kasus antraks merugikan warga karena ternak merupakan tabungan mereka. Jika diperlukan, akan dijual untuk memenuhi kebutuhan seperti sekolah dan membangun rumah.

"Sudah tidak ada gejala lagi sampai saat ini, semoga aman seterusnya," kata dia.

David mengatakan bahwa warga sudah berani membeli ternak di Padukuhan Jati. Bahkan, sudah divaksin antraks.

"Sudah seperti biasa, juga sudah divaksin meski belum se kalurahan dari 20 padukuhan yang sudah tervaksin 6 padukuhan yang berdekatan dengan Padukuhan Jati," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Wibawanti Wulandari mengatakan, sudah melaksanakan vaksinasi terhadap ternak. Vaksinasi dilakukan 6 bulan sekali selamanya di sekitar lokasi.

"Vaksinasi terus dilakukan di wilayah terpapar," kata dia.

Wibawanti mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi agar tidak menyembelih ternak sakit maupun mati atau sering disebut brandu.

"Terus dilakukan agar tidak lagi ada brandu," kata dia.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan hingga saat ini tidak ada kasus baru antraks.

Penyebab warga terkonfirmasi positif antraks karena mengkonsumsi hewan sakit antraks. Ada puluhan orang warga Padukuhan Jati dan Semuluh Lor. Mereka bergejala seperti penyakit kulit.

Bahkan di Padukuhan Jati ada seorang warga yang meninggal dunia.

"Belum ada kasus baru," kata Dewi.

Dewi mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi kepada warga untuk pencegahan antraks.

"Ada hewan yang mati mendadak, atau sakit, jangan disembelih untuk dikonsumsi," kata Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Yogyakarta
Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com