Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Ade Armando Dinilai Akan Berdampak pada Suara PSI di DIY

Kompas.com - 05/12/2023, 19:11 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando menjadi sorotan karena pernyataanya tentang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempraktikan politik dinasti.

Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi menilai pernyataan Ade Armando memiliki efek elektoral bagi PSI di DIY.

"Efek elektoral ada. Jika sekarang misalnya disurvei tentu itu berpengaruh ya. Apalagi cukup banyak masyarakat yang sebenarnya terganggu dengan statement itu," katanya saat dihubungi, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Caleg PSI di Kota Malang Ditemukan Tewas Dalam Rumah, Warga Paksa Buka Pintu Depan

Arya Budi menyampaikan pernah melakukan riset sikap warga Yogyakarta tentang keistimewaan jabatan gubernur yang turun temurun. Dari riset tersebut, cukup besar warga masyarakat yang setuju, angkanya mencapai 75 persen.

Artinya, di akar rumput yakni warga DIY mayoritas setuju dengan konsep itu.

"Jadi berdasarkan data itu, jika ada tokoh atau elit politik atau misalnya pegiat sosial media seperti misalnya Ade Armando yang secara konfrontatif berbicara terkait dengan preferensi politik pemerintahan di Yogya tentu itu ada efek elektoralnya," bebernya.

Arya Budi menuturkan Ade Armando saat ini dikenal sebagai politisi dan maju sebagai caleg dari Partai Solidatitas Indonesia (PSI). Sehingga pernyataan Ade Armando tetap akan berdampak pada partai yang menaunginya.

"Efek elektoral ke PSI itu terutama yang di Yogya tentu juga akan terasa. Tinggal magnitudenya itu besar atau kecil. Efeknya besar atau kecil," tuturnya.

Terkait efek elektoral tersebut, Arya Budi menduga tidak akan terlalu besar. Sebab suara PSI sejak awal memang tidak kuat di DIY maupun di nasional.

"Dugaan saya tidak terlalu tinggi, karena PSI sendiri sejak awal memang tidak kuat. Jadi jika menggunakan data Pemilu yang lalu, ya dia (PSI) nggak lolos threshold 4 persen ya. Angkanya berada di rentang 1-3, bahkan di data survei itu datanya dari 0 koma sampai maksimal 2 persen," urainya.

Masa kampanye masih berjalan dua bulan lagi. Menurutnya, masa tersebut bisa menjadi momentum PSI untuk mengoreksi diri.

Selain itu juga menampilkan politik yang lebih berbeda atau melakukan pendekatan kepada warga Yogyakarta untuk memperbaiki elektoralnya.

"Jadi jika misalnya PSI serius melakukan mitigasi akan lebih bagus. Ada teman-teman misalnya DPP yang berkunjung ke paguyuban-paguyuban di Keraton Yogya atau paguyuban masyarakat Yogya dan mereka menunjukkan nguri-nguri kebudayaan tentu akan lebih bagus," ungkapnya.

Melalui langkah itu, PSI tidak hanya dipandang sebagai partainya anak muda saja. Tetapi juga partai bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Sementara kalau hanya bertumpu di situ dukungan ke PSI kurang berkembang, sekalipun ketua umumnya anak presiden," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com