Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lestarikan Orang-orangan Sawah, Warga Gunungkidul Gelar Festival "Memedi Sawah"

Kompas.com - 16/10/2023, 08:26 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Untuk melestarikan orang-orangan sawah, warga Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, menggelar festival memedi (hantu) sawah pada Minggu (15/10/2024).

Festival memedi sawah diikuti warga sembilan padukuhan di Kalurahan Putat. Setiap padukuhan membuat empat memedi sawah, terdiri dari dua benda mati dan dua manusia sunguhan mengenakan kostum memedi sawah.

Kegiatan diawali dengan arak-arakan, dan diakhiri dengan fashion show kostum memedi sawah.

Baca juga: Mengenang Masa Kejayaan Kesultanan Banten lewat Festival Budaya Surosowan

"Nenek moyang mengajarkan cara mengusir burung pemakan padi dengan memedi sawah," kata Ketua panitia kegiatan Festival Memedi Sawah Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk Kemiran kepada wartawan di ladang, Padukuhan Plumbungan, Kalurahan Putat, Minggu.

Memedi sawah sebagai 'pengganti' manusia untuk mengintimidasi burung pipit atau hama padi lainnya. Sebab, tidak setiap hari para petani menunggu sawah.

Acara ini agar generasi muda memahami keterkaitan antara memedi sawah dengan hama burung pipit dan sejenisnya. Petani memasangnya di area pertanian ketika padi mulai menguning agar tidak diserbu pasukan burung pipit.

"Memedi sawah bentuknya mirip manusia, karena untuk mengusir burung," kata dia.

Lurah Putat Rusbandi mengatakan, wilayahnya termasuk penghasil padi terbesar di wilayah Kapanewon Patuk. Dengan kolaborasi antara hiburan dan kepemilikan sawah ini diharapkan bisa menarik perhatian wisatawan.

Apalagi lokasinya tidak jauh dari Gunung Api Purba Nglanggeran.

"Banyak lahan abadi di wilayah kami. Selain untuk pertanian juga dapat dikolaborasikan dengan konsep pariwisata. Salah satunya melalui festival memedi sawah," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com