Salin Artikel

Lestarikan Orang-orangan Sawah, Warga Gunungkidul Gelar Festival "Memedi Sawah"

Festival memedi sawah diikuti warga sembilan padukuhan di Kalurahan Putat. Setiap padukuhan membuat empat memedi sawah, terdiri dari dua benda mati dan dua manusia sunguhan mengenakan kostum memedi sawah.

Kegiatan diawali dengan arak-arakan, dan diakhiri dengan fashion show kostum memedi sawah.

"Nenek moyang mengajarkan cara mengusir burung pemakan padi dengan memedi sawah," kata Ketua panitia kegiatan Festival Memedi Sawah Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk Kemiran kepada wartawan di ladang, Padukuhan Plumbungan, Kalurahan Putat, Minggu.

Memedi sawah sebagai 'pengganti' manusia untuk mengintimidasi burung pipit atau hama padi lainnya. Sebab, tidak setiap hari para petani menunggu sawah.

Acara ini agar generasi muda memahami keterkaitan antara memedi sawah dengan hama burung pipit dan sejenisnya. Petani memasangnya di area pertanian ketika padi mulai menguning agar tidak diserbu pasukan burung pipit.

"Memedi sawah bentuknya mirip manusia, karena untuk mengusir burung," kata dia.

Apalagi lokasinya tidak jauh dari Gunung Api Purba Nglanggeran.

"Banyak lahan abadi di wilayah kami. Selain untuk pertanian juga dapat dikolaborasikan dengan konsep pariwisata. Salah satunya melalui festival memedi sawah," kata dia. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/16/082621078/lestarikan-orang-orangan-sawah-warga-gunungkidul-gelar-festival-memedi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke