Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anak Dibacok karena Ingin Keluar dari Geng Sekolah

Kompas.com - 18/09/2023, 13:17 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja berinisal RY (18) tahun menjadi korban pembacokan Kota Yogyakarta.

Pelaku pembacokan merupakan kawan RY sendiri, yakni RT alias R dan masih berstatus anak-anak.

R nekat membacok RY, karena RY ingin keluar dari geng antar sekolah yang bernama Spetasa.

Baca juga: Ayah di Sukabumi Tewas Dibacok Sang Anak, Pelaku Emosi Disuruh Cari Kerja oleh Korban

Kapolsek Umbulharjo, Kompol Yayan Dewayanto menjelaskan kronologis peristiwa tersebut bermula pada 9 September 2023 pukul 23.00 WIB. Saat itu, korban dijemput oleh saksi untuk nongkrong di Warmindo dekat Lapangan Taman Madya, Kota Yogyakarta.

Sesampainya di Warmindo, korban bersalaman dengan kawan-kawan lainnya. Tak lama kemudian terjadi salah paham antara korban dan pelaku.

"Terjadi selisih paham karena korban dan pelaku ini masuk dalam geng Spetasa. Sebenarnya korban mau keluar geng tapi teman-temannya terutama pelaku tidak menghendaki keluar dari geng," ujar Yayan saat ditemui di Polsek Umbulharjo, Senin (18/9/2023).

Yayan menjelaskan, karena saling salah paham korban diajak duel oleh pelaku di lapangan Taman Madya tetapi dengan syarat asalkan tangan kosong.

"Pada saat akan memulai sparring, pelaku mengeluarkan sebilah pedang dari balik celananya, dan diayunkan ke arah korban. Korban menangkis, menggunakan tangan kiri sehingga mengalami luka," kata dia.

Kemudian korban dilarikan ke Rumah Sakit Pratama, dan korban membuat laporan ke pihak kepolisian.

Baca juga: Tegur Pengendara Motor Mengebut, Pemuda di Kota Malang Dibacok

"Barang bukti berupa 1 bilah golok atau pedang dan pakaian milik anak berhadapan dengan hukum (pelaku)," katanya. Ia berujar, pelaku tidak dihadirkan karena masih di bawah umur.

Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo Iptu Hariadi mengatakan, pelaku diamankan di rumahnya yang berada di Pandean Umbulharjo.

Hariadi menambahkan, Spetasa merupakan geng sekolah tingkat menengah pertama atau SMP. "Geng lintas sekolah," kata dia.

Dia melanjutkan pelaku dikenakan sanksi 351 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

"Untuk kejadian tersebut dikenakan pasal 351 ancaman hukuman 5 tahun, untuk sementara proses masih berlanjut," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com