Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Gerakan Pilah Sampah, Volume Harian di Sleman Turun dari 300 Ton Jadi 254 Ton

Kompas.com - 01/09/2023, 08:56 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Volume sampah harian di Kabupaten Sleman mengalami penurunan.

Hal ini merupakan dampak positif dari gerakan pilah sampah yang didengungkan sejak penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. 

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebut dampak gerakan pilah sampah dari rumah tangga sudah mulai terlihat. 

"Mulai akhir Juni kemarin volume sampah harian kita turun dari 300 an ton per hari menjadi 254 ton per hari. Dan saya yakin sekarang lebih turun lagi. Ini berarti sudah banyak yang melakukan (pilah sampah) dan mulai efektif," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023). 

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Bantah Ada Penurunan Kunjungan Wisatawan akibat Darurat Sampah

Kustini menyampaikan gerakan pilah sampah dari rumah tangga gencar disosialisasikan sejak adanya wacana penutupan TPA Piyungan bulan Februari lalu.

Gerakan tersebut juga diperkuat dengan Surat Edaran (SE) Bupati Sleman. 

Pemerintah Kabupaten Sleman juga memasifkan gerakan pilah sampah dari rumah tangga dengan melibatkan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama. 

"Edukasi terus kita lakukan salah satunya dengan mengurangi sampah. Setelah itu kita tekankan agar sampah itu dipilah agar lebih mudah diolah. Sehingga sampah yang tidak bisa diolah yang dibawa ke tempat penampungan sementara itu bisa berkurang cukup banyak," jelasnya. 

Baca juga: Banyak Tumpukan Sampah di Jalanan Kota Yogyakarta, Pemkot Tambah Jam Operasional Depo Sampah

Kustini mengungkapkan dalam waktu dekat kemungkinan Pemerintah Kabupaten Sleman akan membentuk satuan tugas (Satgas) guna penanganan masalah sampah di Sleman. 

"Rencana (membentuk satgas penanganan sampah) itu ada. Karena kita juga belajar dari keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 dengan dibentuknya satgas," jelasnya. 

Meskipun begitu, Pemerintah Kabupaten Sleman tetap mendorong penanganan sampah bisa dapat diselesaikan di tingkat kalurahan. 

"Namun kita juga dorong kalurahan untuk membantu mengolah sampah lewat bumkal (Badan usaha kalurahan) seperti di Pandowoharjo dan Sinduadi. Ke depan kita akan menjajaki kerja sama dengan swasta untuk mengelola sampah," ucapnya. 

Seiring ditutupnya TPA Piyungan hingga 5 September mendatang Pemkab Sleman telah melakukan berbagai upaya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat tempat penampungan sampah sementara (TPSS) di Tamanmartani. 

Terkait dengan akan segera berakhirnya TPSS di Tamanmartani pada 5 September mendatang, Kustini menambahkan pemerintah sedang mencari lokasi TPSS baru.

Berbeda dengan yang di Tamanmartani, sampah yang akan dikirim ke TPSS yang baru nantinya akan diolah. 

"Kita akan menyiapkan TPSS baru serta akan kita olah sampahnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Yogyakarta
Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan 'Flare' di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan "Flare" di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Yogyakarta
Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Yogyakarta
Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com