Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Keluarga Kurang Mampu Tinggal di Bukit, Bupati Gunungkidul Janji Akan Cek

Kompas.com - 29/08/2023, 18:35 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Bupati Gunungkidul, Sunaryanta meminta jajarannya untuk segera melakukan pengecekan terhadap dua keluarga yang tinggal di atas bukit, tepatnya di Padukuhan Suru, Kalurahan Kampung. Pihaknya terus mengupayakan perbaikan rumah tidak layak huni.

"Ini informasi yang baik, nanti kita cek pak Irawan (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman)," kata Sunaryanta ditemui di Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Menengok Kampung di Atas Bukit yang Hanya Dihuni Dua Keluarga, Sejumlah Rumah Kosong dan Serba Terbatas

Sunaryanta mengatakan, jika memungkinkan dua kepala keluarga di padukuhan Suru akan dibantu pembangunan rumah yang lebih layak.

"Coba nanti dilihat dulu. Gampang, yang penting sudah punya lokasi," kata dia.

Dia mengatakan pihaknya berkomitmen mengurangi Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Gunungkidul. Tahun ini ada 1.024 unit, dengan bantuan dari Pemkab, Provinsi, dan pemerintah pusat, termasuk organisasi Baznas.

Berdasarkan data di 2021 lalu ada 21.758 unit rumah milik masyarakat yang berstatus tak layak huni.

"Masih ada jumlah RTLH masih ada sekitar 17.381 unit. Tahun ini dari pemkab membangun 347 unit," kata Sunaryanta.

Lurah Kampung Suparna mengatakan, upaya pihak kalurahan untuk memindahkan dua kelaurga di Padukuhan Suru RT 004 RW 007 dengan berkoordinasi pusat dan provinsi. Namun karena pandemi, akhirnya belum ada kejelasan.

"Semoga setelah ramai seperti saat ini ada kejelasan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, hanya tersisa dua kepala keluarga yang menghuni Padukuhan Suru RT 004 RW 007, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Lokasi Padukuhan Suru berada di atas bukit dengan akses jalan yang tidak mudah. 

Baca juga: Kisah Dua Keluarga Tersisa di Atas Perbukitan Gunungkidul, Dihantui Serangan Monyet

Hidup kedua kepala keluarga tersebut tidak mudah karena segalanya serba terbatas. Untuk menikmati listrik, mereka harus memasang meteran di bawah perbukitan dan menarik kabel hingga hampir 1 km.

Tak hanya itu warga yang tinggal di kampung tersebut harus berhadapan dengan monyet ekor panjang yang beberapa hari sekali menyambangi rumah dan ladang. 

Keinginan kedua warga tersebut untuk pindah ke dataran rendah cukup besar. Namun, kondisi keuangan tak memungkinkan.

"Di sini sekarang susah, tapi mau bagaimana mau pindah tidak ada biaya. Suami saya bekerja serabutan, termasuk anak saya," kata salah satu warga Padukuha Suru, Sugiyanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com