SOLO, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan partainya tidak akan terpengaruh dengan keputusan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendeklarasikan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Golkar dan PAN resmi bergabung dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Koalisi itu mendukung Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, sebagai bacapres untuk Pilpres 2024.
Merespons keputusan dua partai politik itu, Ali memaknai sebagai proses demokrasi menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca juga: PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Ganjar: Kisah Ini Pernah Terjadi Saat 2014
"Selamat dong kepada Pak Prabowo yang hari ini mendapatkan tambahan 'protein' untuk maju sebagai capres tentunya," kata Ali, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (13/8/2023).
"Tentunya, bagi Nasdem penambah dua partai ke Pak Prabowo hari ini adalah proses demokrasi yang wajar dan sehat," lanjut Ali.
"Nasdem tidak pernah merasa terganggu karena kami percaya Pak Prabowo dan partai pendukungnya memiliki mimpi punya harapan punya cita-cita untuk menyejahterakan rakyat Indonesia," paparnya.
Baca juga: PPP Ucapkan Selamat Golkar-PAN Dukung Prabowo, Sebut Peluang Sandiaga Cawapres Ganjar Makin Besar
Meskipun demikian, Ali mengatakan dalam proses politik demokrasi itu nanti, pihaknya akan menguji seperti apa konsep yang dimiliki oleh setiap capres.
"Nanti dalam proses politik demokrasi itu akan kita uji seperti apa konsep yang dimiliki tiap-tiap calon, bagaimana cara meyakinkan ke masyarakat. Apakah niat baik mereka masuk akal atau tidak. Jadi kita tidak terpengaruh sama sekali," jelasnya.
Sebagai informasi, peresmian masuknya Golkar dan PAN ke KKIR diumumkan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).
Baca juga: Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Anies: Kan dari Dulu Bukan Bagian dari Koalisi Kami
Dalam deklrasi itu, keempat parpol juga menyatakan dukungan pencapresan terhadap Prabowo.
Koalisi ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama politik oleh empat ketua umum partai politik masing-masing, yakni Muhaimin Iskandar dari PKB, Zulkifli Hasan dari PAN, dan Airlangga Hartarto dari Golkar, serta Prabowo sendiri.
Dalam kerja sama politik ini, Prabowo memastikan bahwa masing-masing partai politik akan diberikan porsi yang sama untuk membahas nama bakal cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.