Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Banyumas Minta Tambang Emas Dibuka Kembali Secara Legal

Kompas.com - 09/08/2023, 18:28 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kini ditutup imbas tragedi hilangnya delapan orang penambang belum lama ini.

Bedeng-bedeng galian tambang emas di Dusun Tajur, Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas pun telah dibongkar secara sukarela oleh para penambang dibantu Satpol PP, polisi, TNI, dan warga, pada Selasa (8/8/2023).

Akibatnya, ribuan kepala keluarga (KK) di desa tersebut kini jadi pengangguran. Pasalnya, selama ini warga setempat mengandalkan tambang emas tersebut sebagai pencaharian.

Kepala Dusun (Kadus) 2 Desa Pancurendang, Karipto mengatakan, warga setempat sejak dulu telah menggantungkan hidupnya dari pertambangan.

"Jumlah realnya itu ada 3 RW, yaitu di RW 3 ada 900 KK, RW 6 ada 700 KK, dan RW 7 ada 1.000 KK. Mereka itu di sektor pertambangan, ada yang jadi tukang ojek penambang, tukang pengolahannya," kata Karipto, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Baca juga: Viral Video Jawaban 3 Mahasiswa Unsoed Kompak Pilih Anies, Bupati Banyumas Mengaku Tak Kapok Kampanyekan Ganjar

Dia berharap, pemerintah mampu memberi solusi atas kondisi yang kini dihadapi oleh warga desa tersebut.

Permintaan penambang

Salah satu penambang, Solihin (40) menyampaikan, sejak tambang di wilayah tersebut ditutup, dia belum memiliki pekerjaan sampai saat ini.

"Saya minta agar dicarikan solusi pekerjaan karena sekarang saya masih menganggur, sebelumnya saya bekerja serabutan. Terserah pemerintah bagaimana solusinya, entah dari peternakan," ujar Solihin.

Meski begitu, dia berharap tambang dapat dibuka kembali dengan izin resmi. Dia bercerita, para penambang bisa mendapat 20 karung materiel mentah dalam sehari yang dapat diolah menjadi 10 gram emas.

"Kalau paling tinggi dari 20 kantung karung bisa dapat setengah ons emas, nominalnya sekitar Rp 6 juta dan itu dibagi 15 orang penambang biasanya," tandasnya.

Baca juga: Sebut Videonya Dipotong, Ini Tanya Jawab Lengkap Bupati Banyumas dengan 3 Mahasiswa Unsoed yang Pilih Anies

Penambang lainnya, Adi Setiawan (26), mengaku belum tahu akan mencari pemasukan dari mana setelah penutupan tambang di daerahnya.

"Pusing, anak istri mau makan apa? Sampai sekarang belum ada gambaran mau kerja apa, karena warga sini sangat bergantung ke tambang," ucap Adi.

Sama seperti Solihin, dia pun berharap tambang bisa dibuka kembali secara legal agar warga setempat tak jadi pengangguran.

"Harapan saya ke depan agar dilegalkan supaya kami bisa bekerja dengan nyaman dan ekonomi masyarakat pulih kembali," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com