Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bulan Suro yang Dianggap Keramat oleh Masyarakat Jawa

Kompas.com - 18/07/2023, 23:43 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Bulan Suro atau bulan Sura adalah sebutan untuk bulan pertama dalam kalender Jawa.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, jatuhnya bulan Suro kerap dikaitkan dengan berbagai pantangan dan hal-hal mistis.

Baca juga: Jamasan Pusaka, Salah Satu Tradisi Keraton Yogyakarta di Bulan Suro

Bahkan peringatan malam 1 Suro setiap tahun kerap diwarnai dengan berbagai tradisi Jawa yang masih dilestarikan.

Lantas apa sebenarnya makna dari bulan Suro dan mengapa selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis?

Baca juga: Perbedaan Tradisi Malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta

Sejarah dan Makna Bulan Suro

Menilik sejarahnya, lahirnya bulan suro tidak lepas dari keberadaan kalender Jawa yang pertama kali digunakan oleh Kesultanan Mataram.

Kalender Jawa yang juga disebut dengan Kalender Sultan Agungan diciptakan oleh Sultan Agung (1613–1645) yang merupakan raja ketiga dari Kesultanan Mataram.

Baca juga: Ramai soal Weton Tulang Wangi Dikaitkan dengan Satu Suro, Apa Itu?

Sultan Agung menciptakan Kalender Jawa dengan memadukan antara kalender Saka dan kalender Hijriah yang memungkinkan Kesultanan Mataram dan penerusnya bisa menyelenggarakan perayaan-perayaan adat seirama dengan perayaan hari besar Islam.

Seperti halnya dalam kalender atau sistem penanggalan lainnya, kalender Jawa terbagi dalam 12 bulan, yang dimulai dari bulan Sura, Sapar, Mulud, Bakdamulud, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulkangidah, hingga Besar.

Muhammad Sholikhin dalam bukunya yang berjudul Misteri Bulan Suro: Perspektif Islam-Jawa (2010), menyebut bahwa bulan Muharram yang merupakan nama bulan pertama pada sistem penanggalan Hijriah, oleh Sultan Agung disebut sebagai bulan Suro.

Penamaan bulan Suro sendiri berasal dari kata "asyura" yang dalam bahasa Arab memiliki makna "sepuluh", yang merujuk pada hari kesepuluh di bulan Muharram.

Namun kemudian lidah masyarakat Jawa merubah kata “asyura” yang kemudian diucapkan menjadi Suro.

Senada dengan hal tersebut, Pengamat Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Dr. Bani Sudardi juga tentang asal-usul bulan Suro dan kaitannya dengan tradisi malam satu Suro.

Menurut Bani, makna dari perayaan malam satu Suro ini adalah peringatan pergantian waktu. Peringatan pergantian waktu ini merupakan suatu lazim terjadi.

“Sebab, waktu merupakan sesuatu yang sangat penting, yang berkaitan dengan siklus kehidupan, ritual, perhitungan-perhitungan, dan sebagainya,” jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

Bani juga menjelaskan bahwa nama satu Suro sendiri, diambil dari bahasa Arab yakni asy-syura yang berarti tanggal 10. Sehingga sebetulnya hari yang penting dalam kebudayaan Jawa adalah tanggal 10 Suro yang yang bertepatan dengan 10 Muharram dalam kalender Hijriyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com