Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polsek Gedongtengen Yogya Amankan Pengemis Pura-pura Lumpuh yang Videonya Viral

Kompas.com - 10/07/2023, 14:27 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Viral video pengemis di Jalan Pasar Kembang (Sarkem), Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu karena berpura-pura lumpuh.

Dalam video tersebut, seorang pengemis meminta-minta masyarakat yang lewat di jalur pedestrian Jalan Sarkem. Pengemis yang pura-pura lumpuh ini diamankan oleh Polsek Gedongtengen pada Minggu (9/7/2023).

Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan pada Minggu (9/7/2023), pengemis yang berpura-pura lumpuh telah diamankan di Polsek Gedongtengen.

Baca juga: Kades Sebut Sosok Pengemis yang Karaoke Peluk LC di Pati Berasal dari Keluarga Berada

"Setelah pelaku diamankan ke Polsek Gedongtengen diberikan arahan serta pengertian dengan perilaku pelaku yang sempat viral di medsos, selanjutnya membuat surat pernyataan," ujar Timbul saat dihubungi, Senin (10/7/2023).

Lanjut Timbul, pengemis yang berpura-pura lumpuh ini beranama Agus Prasetyo beralamatkan di Banguntapan, Kabupaten Bantul.

"Mengingat Pelaku tidak ditemukan Identitas diri (KTP), pelaku disarankan agar tidak mengulangi perbuatannya kembali," kata dia.

Sementara itu, Satpol PP DI Yogyakarta, Noviar Rahmad, mengatakan, pengemis yang beroperasi di Yogyakarta memiliki modus yang bermacam-macam, mulai dari menyewa anak hingga pura-pura lumpuh.

"Banyak kalau modusnya ada juga yang sampai menyewa anak, lalu digendong di jalanan," kata dia.

Menurut dia, pengemis yang beroperasi di Yogyakarta kebanyakan bukan berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), para pengemis banyak yang didrop dari luar daerah.

Baca juga: Karaoke Peluk LC, Pengemis di Pati Panen Hujatan hingga Dihukum Lari Keliling Lapangan

"Ada yang drop-dropan juga ada," kata dia.

DIY sendiri telah memiliki Perda Nomor 1 Tahun 2014, di mana dalam perda tersebut pengemis dikategorikan sebagai gelandang pengemis (gepeng), dan masyarakat dilarang untuk memberikan uang kepada gepeng.

Jika masyarakat melanggar maka sanksi denda akan diterapkan.

Baca juga: Viral Pengemis di Pati, Siang Meminta-minta, Malam Karaokean Bareng LC

"Ada denda, kalau yang itu (masyarakat memberi uang) kan sudah sering kita sidang. Jadi yang ketahuan sama Satpol PP terus kita panggil si pemberi itu sudah berkali-kali kita sidang tipiring," jelas dia.

Banyaknya pengemis yang beroperasi di Yogyakarta, menurut dia, karena banyak wisatawan dari luar Yogyakarta sehingga banyak orang yang tidak paham adanya aturan Perda Nomor 1 Tahun 2014 soal larangan memberi kepada gepeng.

"Jogja itu tidak hanya orang Jogja. Orang luar, nah orang ini enggak ngerti aturan yang ada di Jogja. Sehingga dia sering ngasih-ngasih uang, rata-rata yang jadi pengemis di Jogja itu juga dari luar Jogja. Bukan dari Jogja asli, kebanyakan dari luar Jogja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com