Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Dinkes Gunungkidul Berbeda dengan Kementerian Kesehatan, Tetap Satu Orang yang Meninggal karena Antraks

Kompas.com - 04/07/2023, 19:20 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, merespons perbedaan data kematian warga akibat terinfeksi antraks.

Kepala Dinas Gunungkidul, Dewi Irawaty menyatakan, merujuk pada laporan yang masuk ke dirinya, baru ada satu warga yang meninggal.

Adapun berdasarkan pemberitaan sejumlah media, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut ada tiga warga yang meninggal karena terpapar antraks.

Baca juga: Konsumsi Sapi Mati Positif Antraks, Seorang Warga Gunungkidul Meninggal

"Kalau di saya baru satu itu, karena ada yang meninggal lainnya tapi tidak tertulis diagnosis antraks dari RS," kata Dewi saat ditemui di kantornya, Selasa (4/7/2023).

Dewi mengatakan, warga yang diketahui ikut menyembelih dan mengkonsumsi darging ada 125 orang, Sampel darah mereka pun diambil untuk diperiksa lebih lanjut di BBTKLPP Yogyakarta.

"Hasil pemeriksaan menyatakan 85 warga positif Antraks, yang bergejala 18 orang," kata Dewi.

Dewi pun mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan mengonsumsi daging hewan ternak yang sudah mati atau sakit, karena tidak sehat.

"Kalau ada ternak mati karena sakit atau mati mendadak kemudian disembelih itu sebaiknya jangan dilakukan dikonsumsi atau dibagikan ke masyarakat. Edukasi ini yang paling penting. Ketika kita tidak mengonsumsi tidak bersentuhan dengan hewan yang sakit pastilah manusia tidak akan terkena penyakit itu," kata Dewi.

Dikatakannya, tugas paling penting itu edukasi karena penularan penyakit antraks karena warga mengonsumsi hewan yang sudah mati atau sakit mendadak.

Baca juga: Sering Beraktivitas di Eromoko-Wonogiri, Petani Asal Gunungkidul Positif Antraks

Saat ini tidak ada warga yang harus dirawat di RS karena bergejala. "Proses surveilans juga masih berjalan sampai sekarang, selama 2 kali masa inkubasi atau 120 hari sejak laporan diterima," kata Dewi.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mengonfirmasi temuan puluhan warga Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu terjangkit antraks. Salah seorang di antaranya meninggal dunia.

"Satu orang dinyatakan meninggal positif antraks, Usianya 73 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty saat ditemui di Kantornya Selasa (4/7/2023).

Dijelaskannya, kronologi awal kejadian ini bermula saat pihaknya menerima laporan ada orang yang meninggal di RSUP Sardjito pada 4 Juni 2023 lalu. Warga yang meninggal dunia itu masuk rumah sakit pada tanggal 1 Juni 2023.

"Dia (warga yang meninggal) ikut menyembelih dan mengkonsumsi. Sapinya kondisinya sudah mati lalu disembelih," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com