KULON PROGO, KOMPAS.com- Sejumlah rumah bersubsidi di Pedukuhan Jurangjero, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami retak-retak setelah diguncang gempa.
Salah satunya adalah rumah milik Wawan Hermanto mengalami retak di satu sisi dinding ruang tamu, dinding dapur, dan dinding kamar mandi.
“Retak di satu sisi lumayan lebar. Kamar mandi paling parah. Pintu kamar mandi tidak bisa ditutup karena dinding retak sampai geser lebih satu sentimeter,” kata Wawan di rumahnya, Minggu (1/7/2023).
Baca juga: Gempa Bantul Sebabkan Ratusan Rumah di Yogyakarta Alami Rusak Ringan hingga Sedang
Kerusakan terjadi saat gempa mengguncang pada Sabtu (30/6/2023) pukul 19.57 WIB.
Wawan menceritakan goyangan gempa terasa kuat. Beberapa barang di rumahnya jatuh dan memecahkan piring.
Saat itu diketahui ada total lima rumah di perumahan Wawan mengalami kerusakan berupa retak pada dinding dan plafon yang jebol. Kasusnya dilaporkan ke Ketua RT setempat dan dukuh (kepala dusun).
Wawan menceritakan, kawasannya merupakan perumahan bersubsidi. Perumahan ini terdiri 63 kapling dengan 30-an kapling yang sudah terbangun rumah.
Baca juga: Dampak Gempa Magnitudo 6 Bantul, 18 Rumah Retak dan Satu Kandang Roboh di Kulon Progo
Kompleks ini kebanyakan dihuni para pekerja di Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA), ada pula polisi dan beberapa wirausaha.
“Kami mengawatirkan gempa susulan,” katanya.