Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santap Malam di Bakmi Pak Pele Jogja, Jokowi Habis Rp 3 Juta

Kompas.com, 2 Juni 2023, 07:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) habiskan Rp 3 juta untuk jajan di warung bakmi Pak Pele di Alun-alun Utara, Kota Yogyakarta, Kamis (1/6/2023) malam.

"Kalau di porsi ini tadi saya bingung, saya cuman kira-kira, saya suruh mbayar Rp 3 juta, totalnya, tapi kan banyak sekali, minta duluan semua. Nah itu sing mahal harganya," ucap Pele.

Ia menambahkan, Jokowi dan rombongan memesan lebih dari 100 porsi saat mengunjungi warungnya. "Lebih dari 100 porsi," timpalnya.

Baca juga: Makan di Warung Bakmi Pak Pele Yogyakarta, Presiden Jokowi Pesan Berbagai Menu

Menurut dia demi kesehatan, Jokowi membawa alat-alat makan seperti piring sendiri total piring yang dibawa sebanyak 15 piring.

"Pak jokowi itu 3, trus si itu 3, yang bar dadi manten kemaren (Kaesang Pangarep), sama garwane (istrinya)," kata dia.

Sambung Pele, Jokowi memesan beberapa menu tetapi dengan porsi yang sedikit yang bertujuan agar dapat mencicipi menu yang dipesan.

"Ya kalau Pak Jokowi tadi mintanya sego goreng bakmi goreng, tapi mintanya sedikit-sedikit supaya bisa merasakan semua," jelas Pele.

Pele mengaku tak canggung saat melayani Jokowi karena dirinya sering menerima tamu pejabat, salah satunya adalah mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri.

"Ndak grogi, biasa. Dulu Megawati saya juga sudah pernah. Tp dulu yang ngatur saya," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi Bagikan Kaus dan Sembako kepada Tukang Becak di Yogyakarta

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyempatkan diri bersantap makan malam di warung bakmi jawa Pak Pele di sekitar Alun-alun Utara Kota Yogyakarta.

Rombongan presiden datang ke warung Bakmi Pak Pele sekitar pukul 20.00 WIB ditemani dengan Kaesang serta Erina Gudono.

Warung Bakmi Jawa Pak Pele yang sudah berdiri dari 1983 ini menjadi tujuan orang nomor 1 di Indonesia ini untuk kulineran di Kota Yogyakarta.

Pemilik warung Pele menyampaikan bahwa dirinya harus meminta pelangganya mengosongkan kursi yang sudah ditempati. Hal ini ia lakukan karena tak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak Istana Negara Kepresidenan Gedung Agung bahwa presiden Joko Widodo akan berkunjung ke tempatnya.

suasana Warung bakmi pak pele setelah kunjungan Joko Widodo, Kamis (1/6/2023)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO suasana Warung bakmi pak pele setelah kunjungan Joko Widodo, Kamis (1/6/2023)

"Tidak, cuman tiba-tiba kepingin bakmie pak pele itu yang ngawal 'tolong dikasih tempat', tapi berhubung tadi kan penuh terus saya menyingkirkan," kata Pele saat ditemui di warungnya, Kamis (1/6/2023).

Pele mengatakan, dirinya harus mengosongkan tiga meja untuk dikosongkan dengan catatan tetap akan mendahulukan pesanan pelanggannya.

Baca juga: Ganjar soal Relawan Jokowi Pecah: Saya Sangat Yakin Sebagian Besar ke Sini, Sebagian Kecil ke Sana

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau