Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibunuh Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet, Kuwat Santosa Sudah 4,5 Tahun Meninggalkan Rumah

Kompas.com - 26/05/2023, 00:11 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Kuwat Santosa, korban dukun palsu pengganda uang Banjarnegara, Jawa Tengah, Tohari alias Mbah Slamet tidak dibawa ke rumah duka di Malangrejo, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman. Jenazah di semayamkan di Masjid Ar Rahmah untuk dishalatkan dan langsung dimakamkan.

Sekitar pukul 17.40 WIB ambulans yang membawa jenazah Kuwat Santosa tiba di Masjid Ar Rahmah Malangrejo, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman. Jenazah kemudian dibawa masuk ke dalam masjid untuk dishalatkan.

Baca juga: Kuwat Santosa, Warga Sleman Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Punya Jiwa Sosial Tinggi

Usai dishalatkan, jenazah dibawa menggunakan ambulans menuju pemakaman umum Nglarang. Sekitar pukul 18.09 WIB, jenazah Kuwat Santosa kemudian dimakamkan. Tampak hadir dari pihak keluarga dan beberapa warga masyarakat.

Salah satu kerabat Kuwat Santosa sekaligus Ketua RT 004, Supriyadi mengatakan dari hasil test DNA memang dipastikan jika jenazah adalah Kuwat Santosa.

"Iya, karena sudah di DNA, itu sudah 99,9 persen itu akurat identik atas nama Kuwat Santosa. Ciri-cirinya juga sudah lama," ujar Supriyadi saat ditemui di usai pemakaman jenazah Kuwat Santosa, Kamis (25/05/2023).

Supriyadi menyampaikan Kuwat Santosa memang sudah lama pergi meninggalkan rumah. Keluarga juga tidak mengatahui keberadaan Kuwat Santosa.

"Kalau perginya saya kurang tahu, perkiraan kalau enggak 5 tahun, 4,5 tahun pergi dari rumah. enggak tahu pergi kemana, enggak ada yang dipamiti," ucapnya.

Keluarga juga sudah berusaha mencari keberadaan Kuwat Santoso. Akhirnya, keluarga dihubungi pihak Kepolisian terkait dengan korban dari dukun palsu pengganda uang Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Selasa kemarin baru diberitahu (hasil identifikasi). Kan lama identifikasi," ungkapnya.

Kuwat Santosa lanjut Supriyadi meninggalkan satu istri dan dua orang anak. Jenazah Kuwat Santosa memang tidak dibawa ke rumah duka. Jenazah dibawa ke Masjid Ar Rahmah Malangrejo untuk dishalatkan dan langsung dimakamkan.

"Dibawa ke masjid dulu dishalatkan, terus dimakamkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com