Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumahnya Dieksekusi untuk Tol Solo-Yogyakarta, Didik Tiap Malam Tidur di Tenda di Reruntuhan Rumahnya

Kompas.com - 19/05/2023, 17:49 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Didik Mujiono (51), warga Dukuh Sidodadi, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mendirikan tenda di bekas rumahnya.

Ia belum pindah ke rusunawa yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten karena tidak ada pemberitahuan untuk menempati rusun.

"Malah belum dengar (disediakan Rusunawa). Katanya saya denger-denger berita. Dari Pemerintah Kabupaten sendiri belum ngomong langsung sama yang 13 (warga) rumahnya dieksekusi kemarin," kata Didik kepada Kompas.com ditemui di rumahnya yang sudah rata tanah setelah dieksekusi di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Pertahankan Ruang Hidup, AKUR Sunda Wiwitan Cigugur Kuningan Tolak Eksekusi Tanah Adat

Menurut Didik, dari awal tidak ada informasi kepada warga yang rumahnya akan dieksekusi supaya tinggal sementara di Rusunawa.

Warga semakin kecewa setelah rumahnya dieksekusi namun mereka belum menerima uang pembayaran ganti kerugian jalan tol.

"(Warga) kecewa. Ini malah tambah kecewa lagi masalahnya ini masih hak milik sendiri, masih atas nama sendiri, belum menerima ganti rugi kok sudah dieksekusi," ungkap Didik.

Selain mendirikan tenda di bekas rumahnya, Didik mengaku telah mengontrak sebuah rumah. Meski sudah mengontrak rumah, setiap malam Didik selalu tidur di tenda.

"Saya kalau malam tidurnya di tenda ini. Kalau siang saya beraktivitas kerja. Masalahnya dari pemerintah sendiri sampai sekarang, sampai detik ini tidak ada perhatian sama sekali," kata dia.

Baca juga: Pemkab Klaten Sediakan 8 Kamar di Rusunawa untuk Warga Pepe Terdampak Jalan Tol Solo-Yogyakarta

Dikatakan Didik, tanahnya yang terkena dampak seluas 270 meter persegi dan dua rumah luasnya 156 meter persegi. Didik mendapatkan uang pembayaran ganti kerugian sekitar Rp 900 juta dari tim jalan tol.

Tetapi uang pembayaran itu belum dia ambil karena tidak sesuai dengan harapan. Sesuai perkiraannya, tanah dan dua rumahnya itu nilainya lebih dari Rp 900 juta. Sementara dirinya memiliki dua orang adik.

"Adik saya dua. Jadi tidak cuma saya sendiri. Kalau cuma saya sendiri dari kemarin sudah tanda tangan tidak keberatan," jelas dia.


Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah telah menyiapkan 8 kamar di rumah susun sewa (Rusunawa) bagi warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, yang terdampak proyek jalan tol Solo-Yogyakarta

Diketahui, rumah mereka telah dibongkar paksa oleh tim eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Klaten lantaran menolak ganti rugi.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Klaten, Pramana Agus Wijanarka mengatakan, penyiapan 8 kamar di rusunawa tersebut sesuai dengan surat yang dikirim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan tanah proyek tol Solo-Jogja.

"Kami kan disurati dari PPK-nya jalan tol (diminta menyiapkan) delapan kamar untuk di Rusunawa Klaten," katanya dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (18/5/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com