Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran, Pantai Glagah Dipadati Wisatawan yang Mengejar Matahari Terbit dan Terbenam

Kompas.com, 23 April 2023, 22:07 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pengunjung Pantai Glagah di Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, membeludak pada Minggu (24/4/2023). Pintu masuk Pantai Glagah mencatat lebih 9.800 tiket terbeli di hari kedua Lebaran.

Kepadatan mengakibatkan antrean panjang ratusan meter menuju pintu pantai Glagah.

“Sempat sedikit crowded (penuh sesak) masuk sampai Glagah, tapi tidak panjang. Pengendara harus menunggu sekitar lima menit sejak kena crowded itu,” kata Gatot Prayoga, Koordinator Retribusi Pantai Glagah, Minggu (23/4/2023).

Ribuan pengunjung sudah meningkat sejak pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Mayoritas menggunakan kendaraan roda empat. Mobil yang masuk berasal dari luar Kulon Progo, yang didominasi plat B dan daerah Yogyakarta.

Baca juga: Kawasan Pantai Anyer Diserbu Wisatawan, Arus Lalu Lintas Padat

Kepadatan di pintu masuk sempat melandai setelah pukul 09.00 hingga tengah hari. Namun kunjungan kembali melonjak cepat setelah pukul 14.00 WIB. Antrean di pintu retribusi hingga simpang empat lampu merah Glagah.

“Hanya sampai simpang empat Glagah, sekitar 300 meter. Tidak ada kemacetan sampai simpang Demen. Antre masuk retribusi,” kata Gatot.

Kepadatan meningkat di jam tertentu ini akibat pengunjung berniat mengejar matahari terbit dan matahari terbenam. Mereka lantas menyebar di area pantai dengan bibir pantai yang memanjang.

Glagah salah satu destinasi andalan di Kulon Progo. Barisan beton pemecah ombak di muara sungai menjadi daya tarik terbesar ke pantai ini. 

Gatot mengungkapkan, kunjungan diperkirakan akan meningkat di hari berikutnya. Libur yang masih panjang memungkinkan kunjungan juga semakin banyak.

I memperkirakan, tingkat kunjungan sangat tinggi di Pantai Glagah pada Senin-Selasa (24-25 April 2023) besok.

“Bisa lebih dari 10.000 tiket dalam satu hari. Ini yang dari Wonosobo belum masuk. Biasanya, pengunjung dari Wonosobo masuk bahkan dengan kendaraan (orang naik pikap),” kata Gatot.

Kunjungan wisata pantai meningkat tidak hanya di Glagah. Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko mengungkapkan, kunjungan meningkat di hampir semua obyek wisata pantai di Kulon Progo.

Ia mengungkapkan, kunjungan di Pantai Congot sudah lebih dari 800 pengunjung.

Baca juga: Puncak Bogor Macet Lagi Malam Ini

Pantai Mlarangan Asri di Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo, juga terpantau banyak dikunjungi orang. Laporan dari tempat parkir saja sudah mencapai 3.000 motor di pantai ini.

“Beberapa lokasi pantai meningkat kunjungannya. Termasuk di Mlarangan Asri tercatat ada 3000  kendaraan parkir. Sementara di beberapa pantai ada yang landai,” kata Aris.

“Kita tetap aktifkan toa di pos pantau pantai untuk mengingatkan pengunjung untuk tidak bermain air terlalu jauh. Kondisi pengunjung pantai aman terkendali,” kata Aris.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau