Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik 2 Remaja Magelang Bawa Celurit di Jalan lalu Ditabrak Mobil, Videonya Viral

Kompas.com, 8 Maret 2023, 06:06 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Video remaja di Magelang, Jawa Tengah, membawa celurit di jalanan dan ditabrak mobil warga menjadi viral.

Polisi telah mengamankan kedua remaja yang berinisial AK (17) dan RO (17). Keduanya masih berstatus pelajar di salah satu SMK di Kota Magelang.

"Kita sudah melibatkan institusi pendidikan. Juga datang ke sekolah-sekolah serta bersurat juga untuk mengantisipasi kejahatan jalanan ini," kata Kapolresta Magelang, Kombes Ruruh Wicaksono, dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Viral Video Pengendara Motor Bacok Kap Mobil di Magelang, Pelaku Masih Pelajar

Cerita Kholik

Ruruh menjelaskan, insiden kedua pelaku ditabrak mobil warga terjadi di kawasan Metro Square, Mertoyudan, Kabupaten Magelang pada Senin (6/3/2023).

Baca juga: Polisi Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Video Kebaya Merah ke Kejaksaan

Sementara warga yang merekam insiden itu bernama Kholik Sugiarto (48), warga Mertoyudan. 

Kholid saat dikonfirmasi menjelaskan, dirinya saat itu melihat kedua remaja tersebut mengacungkan mengejar seorang pemotor di jalan.

Baca juga: Viral Korban Pengeroyokan di Makassar Dijadikan Tersangka, Polisi Ungkap Alasannya

Sementara, lanjut Kholid, pemotor yang merupakan ibu-ibu diduga tak mengetahui dikejar oleh kedua remaja itu.

Kemudian, Kholik mengatakan dirinya meneriaki ibu itu agar berbelok menuju pom bensin.

"Di situ saya menjerit 'Minggir, Bu, masuk ke Pom Bensin', Ibunya belum sempat kena (celurit), di situ saya langsung mengejar pelaku," katanya.

Dalam video yang beredar, salah satu pelaku sempat memukul kap mobil Kholid dengan celurit.

Akibat insiden itu, Kholik mengaku mengalami kerugian senilair Rp 2,7 juta.

Lapor ke polisi

Setelah menabrak kedua remaja itu, Kholik dan rekan-rekannya di dalam mobil segera melapor ke Polsek Mertoyudan. Kholid pun menyerahkan rekaman video insiden tersebut.

“Saya balik ke Polsek, laporan. Langsung dari polsek menuju ke TKP,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol Rifeld Constantien Baba membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Magelang.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan, pelaku remaja yang mengacungkan celurit dalam video viral tersebut sudah berhasil ditangkap.

"Pelaku sudah diamankan," katanya Kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Seperti diberitakan sebelumnya, video tersebut diunggah oleh akun Instagram, @magelang_raya pada Senin (6/3/2023).

(Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor : Khairina) 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Viral Video Klitih Bawa Celurit Berujung Ditabrak Mobil di Magelang, Pelaku yang Masih SMK Diamankan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Kecelakaan Maut di Bantul, 4 orang Tercebur ke Sungai Usai Tabrakan Motor, 1 Tewas
Kecelakaan Maut di Bantul, 4 orang Tercebur ke Sungai Usai Tabrakan Motor, 1 Tewas
Yogyakarta
Jalani Sidang Perdana, Staf BEM UNY Perdana Arie Didakwa Bakar Tenda Polisi Saat Demo Agustus
Jalani Sidang Perdana, Staf BEM UNY Perdana Arie Didakwa Bakar Tenda Polisi Saat Demo Agustus
Yogyakarta
Usai Demo Warga, Inspektorat Investigasi Dugaan Penyelewengan Dana Desa di Ngunut Gunungkidul
Usai Demo Warga, Inspektorat Investigasi Dugaan Penyelewengan Dana Desa di Ngunut Gunungkidul
Yogyakarta
Depo Sampah Kotabaru Bakal Dipindah, Pemkot Yogyakarta Siapkan 2 Lokasi Alternatif, di Mana Saja?
Depo Sampah Kotabaru Bakal Dipindah, Pemkot Yogyakarta Siapkan 2 Lokasi Alternatif, di Mana Saja?
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau