YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat ada 116 kejadian bencana alam selama periode 12 hingga 17 Februari 2023 lalu. Saat ini masih ada empat kepala keluarga (KK) yang mengungsi saat malam hari.
"Akibat cuaca ekstrem ada 116 titik bencana banjir dan tanah longsor selama sepekan," kata Kepala Bidang kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi saat dihubungi melalui telepon Senin (20/2/2023).
Dijelaskannya, yang paling besar longsoran ada di Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari. Hal ini karena masih ada warga yang mengungsi karena rumah mereka dekat longsoran.
Baca juga: Video Viral Air Laut Berbeda Warna di Pantai Gunungkidul, Ini Penjelasan Satlinmas
"Mereka mengungsi saat malam hari, dan siangnya kembali ke rumah. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah Kalurahan setempat," kata Sumadi.
Adapun kondisi cuaca di Gunungkidul selama dua hari terakhir sudah berangsur normal. Hujan tidak lagi deras, dan bahkan cenderung ringan. Pihak Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pun melakukan kunjungan ke lokasi longsoran yang belum tertangani dan menutup jalan.
Akses Kalurahan Tegalrejo dan Mertelu hingga kini terputus. Warga kini harus melewati jalan memutar yang lebih jauh.
Dari hasil pengecekan, upaya penanganan longsor masih sulit dilakukan. Pasalnya, kondisi tanah masih labil lantaran adanya aliran air di dalam tanah.
"Jadi masih belum memungkinkan untuk penanganan dan evakuasi," kata Sumadi.
Kepala Bidang Bina Marga, DPUPRKP Gunungkidul, Wadiyana membenarkan pihaknya sudah melakukan pengecekan, dan belum bisa berkomentar banyak terkait pembersihan material longsoran.
"Nanti kami koordinasi dulu dengan pimpinan," kata Wadiyana.
Sebelumnya, Sekretaris BPBD Gunungkidul Subarno mengatakan bukit yang longsor tingginya sekitar 230 meter dengan luas 50 meter. Akibatnya warga di beberapa padukuhan seperti Hargosari, Ketelo, Gupit, Cremo, Ngipik, Soko dan Batuturu, harus memutar sekitar 5 km untuk akses ke luar.
"Warga harus memutar melalui Trembolo, kurang lebih sekitar 5 km," kata Subarno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.