Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Tinggi, Air Lindi dari TPA Piyungan DIY Meluber ke Sawah

Kompas.com - 20/02/2023, 22:25 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Air lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan membeludak karena curah hujan tinggi.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera melelang pengolahan air lindi dengan teknologi baru.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, saat ini teknologi yang diterapkan untuk pengolahan lindi masih belum dapat mengatasi luberan air ke sawah warga.

"Masih ada persoalan beberapa alat enggak jalan masih dan masih dalam pemeliharaan balai yang bersangkutan agar segera dibetulkan," ujar dia, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa Dibuang

Menurut Aji, pengolahan air lindi saat ini masih kurang jika dibandingkan dengan volume sampah di TPA Piyungan.

Oleh sebab itu, pihaknya merencanakan untuk menggunakan teknologi baru dalam pengolahan air lindi.

"PU ESDM juga alokasikan pengolahan lindi yang beda dari teknologi yang ada. Karena teknologi yang ada belum bisa atasi lindi. Lindi terlalu kental saat diputar pakai baling-baing, ternyata baling-baling yang rusak," jelas Aji.

Aji menjelaskan teknologi saat ini yang diterapkan dalam pengolahan air lindi menggunakan bakteri untuk mengurai air lindi.

Sedangkan teknologi yang baru nantinya akan memisahkan air lindi yang kental dengan yang tidak.

"Sebelumnya itu lindi diolah dengan bakteri, kalau ini tidak pakai bakteri tapi diolah dengan pemilahan antara yang cair dengan yang kental," kata dia.

Baca juga: Air Lindi TPST Piyungan Masih Mengalir ke Parit Warga, Pemerintah DIY Lakukan Ini

Menurut dia saat ini Pemerintah DIY sedang dalam proses lelang pengolahan air lindi diharapkan pada bulan Maret sudah mendapatkan rekanan yang mampu mengolah air lindi dengan teknologi baru.

"Sekarang sudah tahap lelang mudah-mudahan akhir Maret ketemu rekanannya," tambah Aji.

Aji juga menyampaikan warga setempat juga mengeluhkan air lindi yang belum terolah membeludak ke sawah-sawah.

Menurut Aji, membeludaknya air lindi ini dikarenakan curah hujan di Yogyakarta yang akhir-akhir ini cukup tinggi.

"Iya hujan lebat ini dari zona A dan B lindinya kencang banget ada yang luber ke sawah padahal belum waktunya dibuang di sawah karena belum terolah," kata dia.

Selain mengupayakan pengolahan air lindi, Pemerintah DIY juga akan membangun sumur bor dan instalasi air bersih untuk kebutuhan warga pembangunan ini rencananya dilakukan pada tahun 2023 atau 2024.

"Kita merencanakan bangunkan sumur bor untuk air bersih, kita sudah alokasikan tapi belum dilaksanakan. Termasuk juga jaringan air minum yang ada di sana ini beberapa permintaan mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com